news

Sejarah Panjang Konflik Tambang Tumpangpitu, Berawal dari Izin Eksplorasi 1995

Jumat, 14 November 2025 | 09:47 WIB
Menyoroti sederet fakta sederet fakta sejarah akar konflik tambang Tumpangpitu di Banyuwangi Jawa Timur. (Istimewa)

Baca Juga: Wayang Kulit Rasa Anak Muda: ISI Surakarta Hadirkan Kolaborasi Animasi

Investigasi Konflik

Penelitian akademik menyebutkan bahwa akar konflik tambang Tumpangpitu adalah ketidakselarasan kepentingan antara ekonomi, lingkungan, dan sosial.

- Ekonomi: Tambang dianggap aset strategis bagi negara.

- Lingkungan: Eksploitasi menyebabkan degradasi lanskap dan sumber daya alam.

- Sosial: Masyarakat lokal merasa kehilangan ruang hidup dan identitas budaya.

Baca Juga: Perjuangan Nabila/Nahya dan Verrell/Adrian Berakhir di Amongrogo

Konteks Aksi Terbaru

Aksi warga Pesanggaran pada 12 November 2025 menjadi kelanjutan dari sejarah panjang penolakan tambang. Spanduk bertuliskan “Kalian Keruk Gunung, Kami yang Tertimbun Derita” bukan sekadar slogan, melainkan refleksi penderitaan yang telah berlangsung selama tiga dekade.

Dengan memasukkan latar belakang konflik ini, berita tentang aksi warga Banyuwangi semakin kuat: demonstrasi bukan hanya reaksi sesaat, melainkan bagian dari perjuangan panjang mempertahankan Gunung Tumpangpitu sebagai sumber kehidupan.

Halaman:

Tags

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB