Baca Juga: Heboh Tumbler Hilang di KRL, KAI Pastikan Tak Ada Pemecatan Petugas
Purbaya optimistis teknologi ini akan menekan praktik pelanggaran, meningkatkan akurasi pengawasan, dan meminimalkan ruang manipulasi data maupun interaksi yang berpotensi koruptif.
“Sekarang cukup baik kemajuannya, saya pikir tahun depan sudah aman,” ujarnya.
Tantangan Pulihkan Kepercayaan Publik
Pemerintah menyadari beban memulihkan kepercayaan publik tidak ringan.
Baca Juga: PSSI Tegaskan Pelatih Baru Timnas Wajib Transfer Ilmu ke Pelatih Lokal
Kasus gaya hidup pegawai hingga dugaan pelanggaran dalam penanganan barang impor telah memperburuk persepsi terhadap DJBC.
Purbaya menegaskan tujuan reformasi adalah mengembalikan integritas dan reputasi Bea Cukai sebagai lembaga pelayanan publik yang kredibel.
“Artinya, Bea Cukai akan bisa bekerja dengan baik dan profesional,” katanya.
Baca Juga: Dendi Nata, Akujeje, dan Aldy Amis Meriahkan HUT ke-1 Main-Main di Cipete
Berpacu dengan Waktu
Dengan tenggat satu tahun, reformasi DJBC kini berpacu dengan waktu.
Keberhasilan atau kegagalan pembenahan akan menentukan nasib lembaga, ribuan pegawainya, serta citra Kementerian Keuangan di mata publik.**