Baca Juga: Heboh Tumbler Hilang di KRL, KAI Pastikan Tak Ada Pemecatan Petugas
Purbaya optimistis teknologi ini akan menekan praktik pelanggaran, meningkatkan akurasi pengawasan, dan meminimalkan ruang manipulasi data maupun interaksi yang berpotensi koruptif.
“Sekarang cukup baik kemajuannya, saya pikir tahun depan sudah aman,” ujarnya.
Tantangan Pulihkan Kepercayaan Publik
Pemerintah menyadari beban memulihkan kepercayaan publik tidak ringan.
Baca Juga: PSSI Tegaskan Pelatih Baru Timnas Wajib Transfer Ilmu ke Pelatih Lokal
Kasus gaya hidup pegawai hingga dugaan pelanggaran dalam penanganan barang impor telah memperburuk persepsi terhadap DJBC.
Purbaya menegaskan tujuan reformasi adalah mengembalikan integritas dan reputasi Bea Cukai sebagai lembaga pelayanan publik yang kredibel.
“Artinya, Bea Cukai akan bisa bekerja dengan baik dan profesional,” katanya.
Baca Juga: Dendi Nata, Akujeje, dan Aldy Amis Meriahkan HUT ke-1 Main-Main di Cipete
Berpacu dengan Waktu
Dengan tenggat satu tahun, reformasi DJBC kini berpacu dengan waktu.
Keberhasilan atau kegagalan pembenahan akan menentukan nasib lembaga, ribuan pegawainya, serta citra Kementerian Keuangan di mata publik.**
Artikel Terkait
Soroti Proyek Whoosh, Said Didu Ungkap Menkeu Purbaya Bakal Bongkar 'Kotak Pandora' Utang Era Jokowi
'Purbaya Effect' Warnai Pemerintahan Prabowo, Menkeu Purbaya Jadi Menteri Terpopuler Versi Survei
Menkeu Purbaya Minta Maaf soal Polemik Dana Pemda: Saya Bukan Sentimen, Justru Ingin Ekonomi Bergerak
Pemerintah Bantah Isu ‘Kota Hantu’ IKN, Basuki dan Purbaya Tegaskan Proyek Tetap Berjalan
Menkeu Purbaya Optimistis Capai Target Pajak Rp2.189 Triliun di 2025, Dorong Digitalisasi dan Integritas
Ekonom Dukung Menkeu Purbaya Tindak Tegas Impor Ilegal Baju Bekas