SENANGSENANG.ID – Upaya penyaluran bantuan ke wilayah terdampak bencana di Aceh menghadapi hambatan besar.
Keterbatasan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan kerusakan infrastruktur membuat distribusi logistik melalui jalur darat lumpuh, memaksa TNI mengandalkan jalur udara untuk menjangkau daerah yang masih terisolir.
Wakil Ketua I Satgas Penanggulangan Bencana Alam Provinsi Aceh, Kolonel Inf Fransisco, menjelaskan kondisi tersebut dalam konferensi pers, Rabu (3/12/2025).
Baca Juga: Menkeu Purbaya Ungkap Kisah Hidup: Dari Insinyur Lapangan ke Menteri Keuangan
“Kendala yang ada di lapangan adalah kehabisan bahan bakar. Jadi untuk pengerahan kekuatan atau mobilisasi alat-alat berat kita terkendala dengan bahan bakar,” ujarnya.
Infrastruktur Rusak Parah
Menurut Fransisco, truk pengangkut BBM tidak dapat masuk karena akses tertutup lumpur.
Baca Juga: Kilas Balik Karier Epy Kusnandar, yang Meninggal Dunia di Usia 61 Tahun
Data Satgas mencatat 15 ruas jalan terputus dan 27 jembatan rusak, baik di jalur nasional maupun provinsi. Kondisi ini membuat sejumlah wilayah belum bisa dijangkau kendaraan berat.
Dari total 18 kabupaten/kota terdampak, empat wilayah sempat benar-benar terisolir. Meski demikian, akses di beberapa titik kini mulai terbuka secara bertahap.
Bantuan 9 Ton Sembako Dikirim Lewat Udara
Baca Juga: Aktor Senior Epy Kusnandar Tutup Usia, Dikenang Lewat Perjuangan dan Kebersahajaan
Dengan terbatasnya jalur darat, TNI mengerahkan pesawat untuk menyalurkan bantuan pangan, pakaian, dan kebutuhan dasar lainnya.