news

Kurangi Sampah Organik, Kota Yogyakarta Maksimalkan 16 Ribu Titik Biopori Mbah Dirjo

Jumat, 11 Agustus 2023 | 19:10 WIB
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo saat peluncuran gerakan Mbah Dirjo dengan biopori ala Jogja di wilayah Umbulharjo. (Foto: Humas Yogya)

Bahkan kepada pegawai dan karyawan di Pemkot Yogyakarta dengan program Sowan Mbah Dirjo yakni melakukan pemilahan dan pengolahan sampah dengan biopori.

Baca Juga: Penarikan Dosen ASN Menimbulkan Pertanyaan, Tanda-Tanda Unija akan Ditutup?

Pengolahan sampah mandiri juga dilakukan dinas terkait yang mengelola pelayanan publik. Salah satunya di pasar-pasar yang diampu Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta juga melaksanakan gerakan Mbah Dirjo.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani menyampaikan tiap pasar sudah membuat biopori dengan berbagai ukuran.

“Target kita 70 biopori dengan berbagai  macam keluasan dan besaran Mulai dari yang regular kapasitas setengah ton. Sampai yang besar di Pasthy (Pasar Satwa Tanaman Hias Yogyakarta) itu satu ton."

Baca Juga: Hadapi Persita Tangerang, Tuan Rumah Persebaya Lebih Kedepankan Permainan Kolektif, Lini Serang Jadi Sorotan

"Ada empat titik di Pasthy yang bisa kita isi, volumenya satu ton jadi ada empat ton. Nanti kita siapkan di sana dengan program Mbah Dirjo,” jelas Ambar.

Ambar mengatakan sampah organik yang paling banyak dihasilkan di Pasar Giwangan. Mengingat Pasar Giwangan adalah pasar induk sayur dan buah.

Meski demikian, Vero mengutarakan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta sudah membangun Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) di Pasar Giwangan untuk mengolah sampah organik menjadi kompos dan anorganik dengan pemilahan. Termasuk membuat sejumlah biopori di Pasar Giwangan.

Baca Juga: Yogyakarta Gamelan Festival Usung Tema Gamelan yang Melampaui Dengungnya, Digelar 20 - 26 Agustus 2023

Sejumlah biopori juga dibuat Dinas Perdagangan di Pasar Giwangan untuk mengelola sampah organik.

Ambar menjelaskan volume sampah di pasar telah berkurang dengan gerakan zero sampah anorganik dan Mbah Dirjo.

Dari awalnya berkisar 26-30 ton lalu dengan gerakan zero sampah anorganik berkurang menjadi sekitar 17 ton.

Baca Juga: Ramalan Shio Babi dan Shio Tikus Sabtu 12 Agustus 2023 Pernyataan Cinta yang Kuat Sedang Menunggu Anda

Kemudian ada edukasi ke pedagang agar memilah sampah dan membawa pulang sampah organik serta gerakan Mbah Dirjo, kini volume sampah dari pasar tinggal 7 sampai 8 ton.**

Halaman:

Tags

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB