"Camat saya minta mengoordinasikan, dan masing-masing bupati akan bertanggung jawab di daerah-daerahnya,” tegas gubernur.
Tidak hanya itu, Ganjar juga menyoroti tentang pesan presiden agar mempermudah investasi.
Juga penggunaan APBD dan APBN bisa menstimulus pertumbuhan ekonomi, pengangguran, dan kemiskinan.
“Maka harapannya, setelah pengarahan ini, kami semua akan makin solid, dan siap untuk betul-betul menghadapi 2023. Lebih pasti, lebih terukur, dengan target yang lebih jelas,” pungkasnya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo dalam sambutannya memberikan sejumlah arahan.
Di antaranya terkait inflasi, kemiskinan ekstrem, stunting, peningkatan investasi, dan pemanfaatan anggaran untuk kemakmuran rakyat.
“Inflasi itu sekarang jadi momok semua negara. Patut kita syukuri inflasi kita 5,5 persen. Lihat negara lain bahkan hingga 92 persen."
"Saya minta seluruh gubernur, bupati/ wali kota bersama Bank Indonesia, terus menjaga inflasi ini, dengan memantau harga barang dan jasa yang ada di lapangan,” katanya.
Terkait kemiskinan ekstrem, Jokowi mengatakan, semua pihak harus bekerja keras dan bergotong royong untuk menyelesaikan.
Menurutnya, semua data sudah ada, cara penyelesaian, juga sudah paham cara mengintervensinya.
“Termasuk penanganan stunting, semua data itu sudah ada. Tinggal ditangani secara serius. Kita bisa belajar dari penanganan pandemi."
"Kalau sungguh-sungguh dan bekerja keras seperti saat penanganan Covid-19, maka saya yakin pasti bisa,” tegasnya. **
Artikel Terkait
PWI DIY, Jateng, dan Surakarta Berkolaborasi Selenggarakan 'UKW Joglosemar' yang Pertama di Yogyakarta
Gelar Forum Komunikasi Publik Bahas Rancangan Awal RKPD, Pemkab Wonogiri Fokus Tangani Empat Masalah Ini
Usulan Jabatan Kades Menjadi 9 Tahun Masih Digodok, Begini Kata Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar
Urus Izin Masih Berbulan-bulan Jadi Penghambat Investasi Masuk ke Indonesia, Begini Kata Presiden Jokowi