SENANGSENANG.ID - Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) telah menerbitkan Rencana Perjalanan Haji (RPH) 1444 H/2023 M.
RPH itu ditandatangani oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (RPH) pada 16 Januari 2023.
Dalam siaran resminya, Senin 6 Februari 2023, RPH berisi rangkaian tahapan kegiatan penyelenggaraan ibadah haji, mulai dari awal masuknya jemaah ke asrama haji lalu terbang ke Tanah Suci, hingga kepulangan terakhir jemaah dari Madinah ke Indonesia.
Baca Juga: Hingga 5 Februari 2023, Sudah Ada 142 Investor Menyatakan Minat untuk Turut Membangun IKN Nusantara
Jemaah gelombang pertama, dijadwalkan mulai masuk ke asrama haji embarkasi pada 3 Zulqa’idah 1444 H/23 Mei 2023.
Sehari berikutnya, mereka akan mulai diberangkatkan secara bertahap ke Madinah Al-Munawwarah untuk menjalani Arbain (salat berjamaah selama 40 waktu berturut-turut di Masjid Nabawi).
Sementara jemaah gelombang kedua, masuk asrama mulai 7 Juni 2023. Secara bertahap, mereka diberangkatkan ke Jeddah mulai 19 Zulqa’idah 1444/8 Juni 2023.
Wukuf di Arafah diperkirakan bertepatan dengan hari Selasa, 27 Juni 2023.
Mulai 4 Juli 2023, jemaah haji Indonesia dipulangkan ke Tanah Air secara bertahap.
Akhir kedatangan jemaah haji di Indonesia dijadwalkan pada 16 Muharram 1445/3 Agustus 2023.
Berikut jadwal lengkapnya:
RENCANA PERJALANAN HAJI (RPH) TAHUN 1444 H/2023 M
1. 23 Mei 2023 (3 Zulqa’idah 1444): Jemaah masuk asrama haji
2. 24 Mei 2023 (4 Zulqa’idah 1444): Awal pemberangkatan jemaah haji gelombang I dari Tanah Air ke Madinah
3. 2 Juni 2023 (13 Zulqa’idah 1444): Awal pemberangkatan jemaah haji gelombang I dari Madinah ke Makkah
Artikel Terkait
Dinilai Bebani Jamaah, DPD Minta Kemenag Kaji Kembali Usulan Kenaikan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Sebut Konsep Pasar Sukowati Gianyar Bali Terbaik di Indonesia, Ini Alasannya
Bukan Jas Merah, Ganjar Pranowo Luncurkan 'Kancing Merah' di Cilacap untuk Atasi Masalah Ekstrem Satu Ini
Temui Gus Baha, Kapolres Mengajak Ulama Turut Aktif Perangi Gerakan Radikalisme dan Terorisme
Hingga 5 Februari 2023, Sudah Ada 142 Investor Menyatakan Minat untuk Turut Membangun IKN Nusantara