Ini Lukisan Gua Tertua di Dunia Temuan BRIN di Gua Leang Karampuang Sulsel Berusia 51.200 Tahun

photo author
- Kamis, 4 Juli 2024 | 21:02 WIB
Pemaparan proses penelitian dan temuan lukisan tertua di gua kapur Leang Karampuang, Maros Sulawesi Selatan. (Foto: BRIN)
Pemaparan proses penelitian dan temuan lukisan tertua di gua kapur Leang Karampuang, Maros Sulawesi Selatan. (Foto: BRIN)

SENANGSENANG.ID - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memaparkan hasil temuan lukisan tertua di Indonesia yang berada di gua kapur Leang Karampuang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), hingga terpublikasian dalam Kajian “Seni Gua Narasi di Indonesia 51.200 Tahun Lalu” di jurnal Nature.

Pemaparan tersebut disampaikan dalam konferensi pers oleh tim penelitian kerja sama antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Griffith University dan Southern Cross University di Ruang JIRAP, Gedung B.J. Habibie, Lantai 3, Jalan MH Thamrin Jakarta, Kamis 4 Juli 2024.

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko dalam sambutan konferensi pers tersebut menyampaikan bahwa keberhasilan penemuan lukisan tertua di Maros tersebut adalah sebuah capaian yang sangat membanggakan.

Baca Juga: Film Gladiator 2 Kapan Tayang? Fakta Menarik dan Sinopsis Kisah Berlatar Romawi Kuno yang Dibintangi Russel Crowe

Karena para peneliti yang saling berkolaborasi itu dapat melakukan penelitian yang menghasilkan temuan lukisan dari 51.200 tahun yang lalu, dan bahkan sampai terpublikasi pada jurnal internasional.

“Tentu ini merupakan kebanggan bagi kita semua, tidak hanya kita di BRIN tapi juga bagi Masyarakat Indonesia, bahwa kita telah mengeksplorasi, melalui proses ekskavasi yang pajang sehingga membuktikan bahwa ada seni dinding di dalam gua yang sudah berusia dipastikan 51.200 tahun,” ujar Laksana Tri Handoko.

Ia sangat mengapresiasi tim gabungan penelitian yang melakukan eksplorasi itu, karena pihaknya juga sedang menggencarkan secara besar-besaran terkait aktivitas ekskavai.

Baca Juga: Oppo A79 5G Punya Kamera Canggih untuk Fotografi maupun Video, Segini Harga Terbaru dan Resmi Juli 2024

Laksana mengatakan bahwa telah direncanakan akan fokus pada dua Lokasi untuk meneliti arkeologi prasejarah di Indonesia, yakni di Bumiayu dan Bongal.

Temuan itu juga menjadi edukasi bagi para generasi muda arkeolog untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas jurusan arkeolog di perguruan tinggi di Indonesia, yang saat ini baru ada enam.

Ketua tim penelitian temuan lukisan tertua di Indonesia sekaligus peneliti BRIN, Adhi Agus Oktaviana menjelaskan secara detail prose penelitian tersebut sampai bisa menghasilkan temuan yang luar biasa hingga terpublikasi pada jurnal Internasional.

Baca Juga: Poco F6 Resmi Diluncurkan di Indonesia, Dijuluki The Real Flagship Killer Berikut Spesifikasi dan Harganya

Adhi menyampaikan bahwa hasil temuannya tersebut per 3 Juli 2024 pukul 10:00 WIB telah terpublikasikan di jurnal internasional Nature, yang berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti Griffith University, Southern Cross University, Universitas Hasanuddin, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) dan Pemerintah Kabupaten Maros.

“Kolaborasi ini sudah berlangsung kurang lebih 10 tahun, mungkin dimulai sekitar 2011-an, dan publikasinya di 2014,” ujar Oktaviana.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Sumber: InfoPublik.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X