“Perajin batik harus menjadi aktor utama dalam kemajuan dan pengembangan produk, serta pemasaran dengan memperluas jangkauan melalui teknologi informasi," pesannya.
Baca Juga: Lagi! Jual ABG Layani Pria Hidung Belang 7 Kali Sehari, Pasutri di Kota Bekasi Dibekuk Polisi
Puji Lestari dari Bappeda dan Litbangda Kabupaten Magelang mengatakan, melalui pelatihan Inovasi Desain Batik Digital Pelaku Ekraf Sub Sektor Fashion mendorong seluruh aspek ekonomi kreatif, sesuai dengan perkembangan kebudayaan, teknologi, kreativitas, inovasi masyarakat di daerah, dan perubahan lingkungan perekonomian global, sehingga dapat mensejahterakan masyarakat di daerah dan meningkatkan pendapatan daerah.
Selain itu, menciptakan ekosistem ekonomi kreatif di daerah yang berdaya saing global, menciptakan kesempatan kerja baru yang berpihak pada nilai seni dan budaya bangsa serta sumber daya ekonomi daerah, mengoptimalkan potensi pelaku ekonomi Kreatif di daerah, memberikan pedoman dalam pengembangan ekonomi kreatif.
Memberikan perlindungan atas kearifan lokal di daerah, dan mewujudkan kabupaten kreatif sebagai kota yang mampu melayani kepentingan pengembangan ekonomi kreatif, dan memanfaatkan secara penuh aset kreatif, serta menggunakannya sebagai dasar pembangunan ekonomi.
Ekonomi kreatif, lanjut Puji Lestari, perlu perencanaan penyelenggaraan ekonomi kreatif, dengan pengembangan kapasitas bagi pelaku ekonomi kreatif, dan pengembangan ekosistem ekonomi kreatif, serta melakukan pemantauan dan evaluasi kelembagaan.
Ketua Komunitas Perajin Batik Difabel Kabupaten Magelang, Akhmad Nur Azam mengaku sangat senang bisa mengikuti pelatihan inovasi pengembangan motif batik bagi pelaku ekonomi kreatif.
Melalui pelatihan ini, bisa mendorong teman-teman difabel untuk bisa berkreasi dalam membuat kerajinan batik, sekaligus bisa memasarkan produknya, sehingga bisa membantu pendapatan anggotanya.
“Kami berharap, teman-teman difabel selalu dilibatkan dalam pelatihan seperti ini, dan tidak hanya pelatihan, tetapi juga didorong melalui anggaran dana desa, agar mereka bisa berkembang dan mampu meningkatkan ekonominya. Ini penting, supaya teman-teman defabel bisa lebih mandiri," harapnya.
CEO Saniyya Batik Kabupaten Magelang, Hayatini Siswaningrum menjelaskan, industri kreatif di Indonesia saat ini telah menjadi salah satu ujung tombak perekonomian masyarakat.
Kemajuan teknologi informasi, memberikan peluang tanpa batas untuk pengembangan batik. Tantangan dari pasar regional, nasional dan Internasional menuntut perajin batik untuk selalu berinovasi.
“Seiring perkembangan zaman untuk merespon tuntutan pasar motif batik, juga mengalami perkembangan dengan munculnya berbagai macam motif batik setiap waktunya."
Artikel Terkait
Klaten Fashion Festival 2023 Tandai Kebangkitan Kerajinan Batik dan Lurik, 50 Desainer Unjuk Karya Terbaik
Dialog Budaya Malam Sabtu Kliwon, Kadipaten Pakualaman Ajak Generasi Muda Lestarikan Budaya Bangsa
Merawat Tradisi Umbul Donga untuk Keselamatan Yogyakarta, dan Guyub Rukun Jaga Persatuan dan Kesatuan
Tips Mudah Bikin Konten Ciamik dengan Galaxy Tab S9 Series, Video Creator Yudha T Rizkianto Beberkan Rahasia
Workshop KaTa Kreatif Indonesia di Karanganyar, Sandiaga Uno Ajak Pelaku Ekraf Terus Berinovasi
Hebatnya Emak-Emak Sorosutan, Sulap Lahan Kosong untuk Berkebun Wakili Kota Yogya Lomba Aku Hatinya PKK