Pertama:Tidak terpengaruh pada pujian dan celaan manusia saat beramal.
Seseorang yang betul-betul ikhlas akan bersikap sama ketika menerima pujian atau pun celaan. Ia tidak akan terpengaruh karena dua hal tersebut.
Baginya, apapun yang dilakukan adalah karena dan untuk Allah. Saat dipuji dikembalikan pada Allah saat dicela tetap beramal untuk Allah.
Baca Juga: Dinkes Kota Jogja Dorong Kesadaran Tes HIV/AIDS untuk Kelompok Orang Berisiko
Rasulullah bersabda:
إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
Innamal 'a'maalu binniyaat, wa innamaa likullim-ri'in maa nawaa.
"Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya," HR Bukhari Muslim.
Kedua: Melupakan amal baiknya.
Seseorang yang ikhlas, jika berbuat baik pada orang lain, tidak diingat-ingat, apalagi berharap imbalan. Tapi jika ada orang yang berbuat baik padanya, selalu diingat.
Nasehat Omar Suleiman (cendekiawan Muslim Amerika).
Ketika kamu memperlakukan orang dengan baik, orang-orang yang sama itu mungkin tidak memperlakukanmu dengan cara yang sama.
Tetapi jika kamu memperhatikan, kamu akan melihat bahwa Allah telah mengirim orang lain yang memperlakukanmu dengan lebih baik."
Baca Juga: Buya Syakur Berpulang, Bupati Nina: Indramayu Kehilangan Sosok Pemimpin dan Guru yang Baik
Ketiga: Fokus pada balasan dari Allah di akhirat.
Artikel Terkait
Materi Khotbah Jumat 8 Desember 2023: Kemampuan Memilih yang Baik Tunjukkan Tingkat Kualitas Manusia
Materi Khotbah Jumat 15 Desember 2023: Allah SWT Memberikan Hidayah bagi Hamba yang Membuka Hatinya
Materi Khotbah Jumat 29 Desember 2023: Optimisme Memberikan Kekuatan Menghadapi Tantangan Hidup
Materi Khotbah Jumat 5 Januari 2024: Hati Mempunyai Peran Penting dalam Kehidupan Manusia
Materi Khotbah Jumat 12 Januari 2024: Jadilah Orang Mukmin yang Kesibukannya Bernilai di Hadapan Allah