“Ini harus terus Kita lestarikan sebagai upaya mempersatukan anak-anak bangsa. Seni budaya jangan sampai luntur karena pengaruh kesenian dari luar negeri,” ungkapnya.
Tokoh seniman Sarwoto Ndower, yang ikut serta dalam acara kirab mengapresiasi komitmen Pemkab Semarang menjaga kelestarian seni budaya tradisional.
Baca Juga: Indomaret dan Alfamart Siap-Siap Iri, Warung Madura Boleh Buka 24 Jam karena Alasan Ini
“Saat ini dibutuhkan langkah nyata untuk ngurip-nguripi kesenian tradisional. Semoga Pemkab Semarang tetap mendukung kelangsungan hidup para seniman,” ujarnya.
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbudpora Kabupaten Semarang, Cicilia Indun Mawarti menjelaskan, para peserta kirab berasal dari siswa SD, SMP, dan SMA.
Mereka menampilkan aneka atraksi dan drum band. Ada pula Bregada Merti Bumi Serasi dan perwakilan kelompok kesenian khas dari 19 kecamatan.**
Artikel Terkait
Ritual 'Mapag Wulan Siyam', Pakasa Cabang Kudus Gelar Kirab Sambut Bulan Suci Ramadan
Budaya Puja Pembacaan Tiga Sutta 24 Jam Non-stop Selama 8 Hari Berakhir Besok di Candi Borobudur
Sebaiknya Kamu Tahu: Tradisi Ruwahan Keraton Yogyakarta, Hajad Dalem Kintun Kuthomoro
Dialog Budaya Malam Sabtu Kliwon: Membedah Simbolik Filosofi Gerbang Danawara Pura Pakualaman
Uniknya Masjid Cheng Hoo di Purbalingga, Banyak Orang Mengira Kelenteng
Kisah Haru Oktaviyaningrum, Berjibaku Melahirkan saat Banjir Mengepung Kampungnya di Demak