Dirinya menyampaikan penguatan nilai-nilai Kesetiakawanan sosial melalui Restorasi Sosial Berbasis Budaya Jawa Mewujudkan Kesejahteraan Sosial.
Baca Juga: Garuda Indonesia Optimalkan Kesiapan Hadapi Musim Haji 2024, Ini Jadwal Pemberangkatannya
“Prinsip restorasi yaitu kembali ke asal semula yaitu Hidup di masyarakat D.I. Yogayakarta yang berkarakter dan berbasis budaya. Semua lintas usia dan sosial masyarakat kembali kepada jati diri budaya D.I. Yogayakarta yaitu sawiji, greget, sengguh, ora mingkuh,” tuturnya.
Untuk itu dibutuhkan upaya menumbuhkan hidup rukun ayem ayom tentrem di masyarakat.
"Membudayakan kalimat maaf (nyuwun pangapunten), terimakasih (ngaturaken panuwun), permisi (kulonuwun),” tandasnya.**
Artikel Terkait
Sebaiknya Kamu Tahu: Tradisi Ruwahan Keraton Yogyakarta, Hajad Dalem Kintun Kuthomoro
Dialog Budaya Malam Sabtu Kliwon: Membedah Simbolik Filosofi Gerbang Danawara Pura Pakualaman
Kisah Haru Oktaviyaningrum, Berjibaku Melahirkan saat Banjir Mengepung Kampungnya di Demak
Usulan Indonesia Dikabulkan, UNESCO Akui Idulfitri dan Iduladha Jadi Hari Besar Keagamaan
Pembagian THR Buruh Rokok PT Djarum Fantastis, Nominal Mencapai Ratusan Miliar Rupiah
Arie Triyono Dilirik Pemerintah Jadi 'Bapak Angkat' Peternak Lokal