SENANGSENANG.ID - Perayaan Syukur HUT ke-9 Paseduluran Umat Pamitran Imam Praja (PUPIP) unit Kevikepan DIY (Daerah Istimewa Yogyakara) sungguh istimewa, dengan kehadiran orang tua dan saudara para Romo Projo, Sabtu 18 Mei 2024.
Para Romo Projo yang hadir antara lain Romo Haryono dari Sedayu, Romo Ivan dari Brosot, Romo Ista, Romo Santo, Romo Nopi dari Klepu, Romo Jojo dari Klepu, alm Romo Gendon, Romo Anton.
Kemudian Romo Bismoko, Romo Seto, Mgr Pius Riana Prapdi, Romo Paulus, Romo Andi, Romo Graha, Romo Didi, Romo Krisna Gunawan, Mgr Robertus Rubiyatmoko, Romo Antok dari Bonoharjo, dan Romo Kendar.
Misa syukur dilaksanakan di Gereja Santo Alfonsus De Liguori, Nandan, Sinduadi, Mlati, Sleman, Sabtu 18 Mei 2024 dihadiri 350 anggota PUPIP dan tamu undangan.
Misa dipimpin Romo Aloyisus Gonzaga Luhur Prihadi, Pr, Romo Ignasius Fajar Kristanto, Pr dan Romo Bernadus Singgih Guritno, Pr.
Moderator PUPIP Romo Ignasius Fajar Kristanto, Pr mengatakan, menjadi suatu anugerah dari Allah PUPIP ikut serta membangun gereja bersama imam Projo, berusaha untuk menjadi sahabat yang sehat dan ramah.
"Di usia ke-9 PUPIP telah mengalami aneka macam hal dan dilalui dengan rasa syukur," ungkapnya.
"Semangat PUPIP menjadi teman seperjalanan para imam Projo, saat ini sebagai bentuk kesadaran anggota PUPIP, tidak hanya berupa dana, namun juga doa, karena imamat tanpa doa akan kering dan rapuh," imbuh Romo Fajar.
Spiritual dari Santa Martha dan Maria mendorong anggota PUPIP untuk semakin memperhatikan para imam Projo dalam hal doa, selain perhatian kepada Pendidikan calon imam dan perhatian kepada para Romo sepuh di Domus Petrus, Kentungan, Sleman.
Baca Juga: Peduli Lingkungan, Ratusan Siswa SDN 2 Krapyak Kompak Bersihkan Pantai Pelayaran
Romo Fajar menambahkan setiap bulannya PUPIP mengadakan pertemuan rutin, dengan membawa tema-tema khusus, karena anggota PUPIP merupakan lansia, PUPIP mengundang dari Rumah Sakit Panti Rapih untuk mengisi pertemuan dan mengambil tema bagaimana menghadapi usia senja dengan baik.
Meski saat ini pengurus PUPIP sedikit, tetapi mereka militan, Romo Fajar berharap adanya regenerasi pengurus agar semua dapat terlibat.
Artikel Terkait
Dialog Budaya Malam Sabtu Kliwon: Membedah Simbolik Filosofi Gerbang Danawara Pura Pakualaman
Kisah Haru Oktaviyaningrum, Berjibaku Melahirkan saat Banjir Mengepung Kampungnya di Demak
Jumat Agung, Tradisi dan Maknanya dalam Kalender Liturgi Katolik
Visualisasi Jalan Salib, Momen Umat Katolik Blora Kenang Sengsara dan Wafat Yesus Kristus
WKRI Magelang Napak Tilas Maria Sulastri, dari Makam Kerkof Muntilan ke Tarumartani Jogja
Usulan Indonesia Dikabulkan, UNESCO Akui Idulfitri dan Iduladha Jadi Hari Besar Keagamaan