Di siang hari yang cukup terik ini, Romo Joko menyilahkan rombongan untuk istirahat, diskusi sambil menikmati es cimcau dan bakso.
Dengan mata seolah tak mau berkedip melihat es cincau yang segar itu. Rombongan menikmati santapan siang itu dengan khusyuk.
Kemudian dilanjut dengan dialog yang 'berat' lagi. Dialog dimulai dengan cerita dan paparan dari Tokoh Agama yang menyambut.
Selanjutnya, dengan bentuk diskusi in-formal, sesi tanya jawab selalu berlangsung ramai, antusias dari para Gusdurian yang bertanya banyak hal membuat dialog hidup dan seru.
Cerita tentang keberagaman, hubungan antar pemeluk agama, konsep dan filosofi bangunan gereja, musik, paham keagamaan, sampai kehidupan sosial masyarakat di Banguntan.
Para pengurus rumah ibadah ini sangat mendukung agenda Susur Banguntapan, dan juga siap mendukung agenda YouthCamp yang akan diselenggarakan pada bulan Juli 2024 ini.
Seperti diungkap Christy, tetua GKJ Wonocatur yang mengatakan, "Teruslah rawat agenda merawat keberagaman seperti ini. Teruslah menanam kebaikan. Syukur nanti akan berbuah, berdampak manis di kemudian hari. Jadilah lilin dalam gelap. Tebarlah kedamaian." **
Artikel Terkait
GMMK Gelar Workshop Penulisan Lintas Iman, Menjaga dan Merawat Kebersamaan Melalui Kisah Inspiratif
Workshop Jurnalistik dan Fotografi Kevikepan Jogja Timur, Pentingnya Komunikasi dengan Hati dan Harus Berani Bergerak
Merawat Tradisi Berpikir di Kadipaten Pakualaman, Membumikan Filosofi Memayu Hayuning Bawana bagi Kesejahteraan Jogja
YPSSI Berikan Santunan kepada Mitra Ojol dan Penumpang Maxim yang Alami Kecelakaan di Jogja, Segini Nilainya
Kemenag Sleman Gelar Pembinaan Siswa Katolik Tingkat Menengah Atas, Bentuk Pribadi Tangguh dan Siap Berbagi
Balai Pelestarian Kebudayaan Lakukan Konservasi Cegah Mikroorganisme, Candi Asu Dibersihkan