Materi Khotbah Jumat 18 Oktober 2024: Percaya Takdir Allah Merupakan Bagian Keimanan Seorang Muslim

Contohnya, jika mobil rusak di tengah perjalanan, seseorang mengatakan "seandainya aku menggunakan sepeda motor saja, pasti telah sampai di tujuan", dan ungkapan-ungkapan sejenisnya.

Baca Juga: Tayang 24 Oktober 2024, Film 'Perewangan' Rilis Final Trailer: Ketika Kekuatan yang Lebih Besar dan Jahat Mulai Mengancam

Tanggung jawab manusia adalah berikhtiar dengan semaksimal mungkin, baru kemudian bertawakkal kepada Allah dengan makna berharap yang terbaik pada Allah SWT

Tuntunan Islam dalam mensikapi peristiwa/kejadian/hasil yang tidak sesuai dengan harapan adalah:

Pertama: Menerima hal tersebut adalah ketentuan Allah, karena Allah berkehendak memberikan pahala yang besar.

إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ، وَإِنَّ اللهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ، فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا، وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ

Inna 'idzomal jazaa-i ma'a 'idzomil balaa-i, wa innallaha idzaa ahabba qouman ibtalaahum,
faman rodhiya falahur-ridhoo, wa man sakhitho falahus-sukhtu.

"Sesungguhnya pahala yang besar diperoleh melalui cobaan yang besar pula."

Baca Juga: Polemik Asmara Liam Payne Sebelum Meninggal Dunia dan Pengakuan Orang Terdekat Soal Perubahan Perilakunya

"Apabila Allah mencintai seseorang, maka Allah akan memberikan cobaan kepadanya, barangsiapa yang rida (menerimanya) maka Allah akan meridainya dan barangsiapa yang murka (menerimanya) maka Allah murka kepadanya," HR At Tirmidzi No.2396.

Kedua: Mengambil Hikmah dari kejadian tersebut.

Allah SWT berfirman:

يُؤۡتِي ٱلۡحِكۡمَةَ مَن يَشَآءُۚ وَمَن يُؤۡتَ ٱلۡحِكۡمَةَ فَقَدۡ أُوتِيَ خَيۡرٗا كَثِيرٗاۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّآ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ

Yu`til-ḥikmata may yasyaa`, wa may yu`tal-ḥikmata fa qod uutiya khoiron katsiiroo,
wa maa yadz-szaakkaru illaa ulul-albaab.

Baca Juga: Soal Sponsorship UKW dari Forum Humas BUMN yang Diungkit, Hendry Ch Bangun Siap Klarifikasi