Materi Khotbah Jumat 1 November 2024: Khomr Merusak Agama, Badan dan Jiwa, Akal, Keturunan, serta Harta

"Tidak pula meminum khamr ketika meminumnya dalam keadaan beriman," HR Bukhari Nomor. 6274.

Manusia sebagai individu maupun dalam posisi jabatan kekuasaan, modal, pengaruh sosial harus mengingatkan untuk menjauhi khomr, karena hal tersebut adalah salah satu bentuk kemunkaran.

Baca Juga: Menaker Yassierli Pastikan Tak Ada PHK di Sritex, Produksi Tetap Berjalan

Allah SWT berfirman dalam Surat Ali ‘Imran ayat 110.

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ ۗ

Kuntum khoiro ummatin ukhrijat lin-naasi ta`muruuna bil-ma'ruufi wa tan-hauna 'anil-munkari wa tu`minuuna billaah.

"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah."

Baca Juga: Kantor Konsulat Jenderal Republik Ceko Resmi Berdiri di Kota Jogja, di Sini Lokasinya

Keempat: Meninggalkan khomr akan mendekatkan manusia kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.

Dengan meninggalkan dan menjauhi khomr, maka agama, diri, akal, keturunan dan harta akan terjaga dan bisa mendatangkan kebahagiaan sejati.

Tentu saja harus ada usaha untuk menahan hawa nafsu pada tawaran kenikmatannya.

Allah SWT berfirman Surat An Nazi’at ayat 40 dan 41.

وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِۦ وَنَهَى ٱلنَّفْسَ عَنِ ٱلْهَوَىٰ فَإِنَّ ٱلْجَنَّةَ هِىَ ٱلْمَأْوَىٰ

Wa ammaa man khoofa maqooma robbihii wa nahan-nafsa 'anil-hawaa, fa innal jannata hiyal-ma`waa.

Baca Juga: Produk Mamin Indonesia Raih Potensi Transaksi USD7,7 Juta di Kaohsiung Food Show 2024