Materi Khotbah Jumat 5 Mei 2023: Tingkatkan Kualitas Ibadah dan Sikap Empati Terhadap Sesama

"Tidaklah dianggap beriman, orang yang kenyang sementara tetangganya lapar sampai ke lambungnya,” (HR Bukhari, Thabrani).

Islam mengajarkan para pemeluknya untuk membantu sesamanya yang sedang tertimpa musibah.

Bantuan ini akan meringankan beban orang dalam situasi sulit tersebut.

Baca Juga: Menhan Prabowo Serahkan 1.159 Unit Motor Honda CRF 150 L bagi Babinsa di Jajaran Korem 072/Pamungkas Yogya

Salah satu cerminan sifat empati disebutkan dalam Al Quran surat An Nisa ayat 8 sebagai berikut:

وَإِذَا حَضَرَ ٱلۡقِسۡمَةَ أُوْلُواْ ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡيَتَٰمَىٰ وَٱلۡمَسَٰكِينُ فَٱرۡزُقُوهُم مِّنۡهُ وَقُولُواْ لَهُمۡ قَوۡلًا مَّعۡرُوفًا

Wa idzaa hadhorol-qismata ulul-qurbaa wal-yataamaa wal-masaakiinu farzuquuhum min-hu
wa quuluu lahum qoulam ma'ruufaa.

"Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir beberapa kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekadarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik," (QS An-Nisa' 4: Ayat 8).

Ibnul Qayyim memberi nasihat, "Empati bisa diwujudkan dengan beragam cara, seperti dengan harta, kehormatan, fisik dan bantuan, nasehat dan petunjuk, doa dan istigfar, serta ikut merasakan duka."

"Tingkat empati ini sesuai dengan taraf keimanan. Bila iman lemah, maka empati pun lemah. Sebaliknya, bila iman kuat maka empati juga kuat".

Baca Juga: Membanggakan! 2 Putra Putri Blora Diterima di Lima Kampus Luar Negeri, Bupati Arief Rohman Beri Penghargaan

Marilah kita jaga kemuliaan ibadah kita dengan menyuburkan sifat empati, dengan cara membiasakan peka dan membantu pada sesama karena Allah SWT semata.

بَارَكَ الله لِى وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ الآيَات الْحَكِيْمَ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُوَذِكْرِ اِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ العَلِيْمُ, وَلَكُمْ أَقُوْلُ قَوْلِى

هَذَا فَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ لي إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Baarokalloohu lii wa lakum fil Qur'aanil 'adziim, Wa nafa'anii wa iyyaakum bimaa fiihi minal aayaati wa dzikril hakiim.