ragam

KPKC Kevikepan Yogyakarta Timur Gelar Seminar Partisipatif Dorong Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas

Senin, 24 Maret 2025 | 14:38 WIB
Seminar bertajuk Membangun Gerakan Partisipatif Pengelolaan Sampah untuk Merawat Bumi dan Air yang digelar Kevikepan Yogyakarta Timur bekerja sama dengan Gerakan Laudato Si’ Indonesia-Chapter Yogyakarta. (Istimewa)

SENANGSENANG.ID - Dalam menghadapi krisis sampah dan air yang kian memprihatinkan, Komisi Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan (KPKC) Kevikepan Yogyakarta Timur bekerja sama dengan Gerakan Laudato Si’ Indonesia-Chapter Yogyakarta menggelar seminar bertajuk “Membangun Gerakan Partisipatif Pengelolaan Sampah untuk Merawat Bumi dan Air”.

Acara berlangsung pada Minggu 23 Maret 2025 di Ruang Audio Visual Gedung Thomas Aquinas, Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), dengan dihadiri ratusan peserta dari berbagai komunitas lingkungan, akademisi, dan masyarakat umum.

Dalam sambutannya, Agustinus Sumaryoto, Ketua Komisi KPKC Kevikepan Yogyakarta Timur, menekankan urgensi keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Baca Juga: Tak Dimaafkan Masyarakat Meski Telah Klarifikasi, Willie Salim Dilaporkan ke Polisi karena Dianggap Mencemari Citra Palembang

“Kami berharap seminar ini tidak sekadar menjadi ruang diskusi, tetapi juga memantik gerakan nyata di tingkat komunitas. Setiap individu memiliki peran penting dalam mengurangi dan mengelola sampah dengan bijaksana,” ujar Agustinus.

Krisis Sampah dan Air: Tantangan di Yogyakarta

Data dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY menunjukkan bahwa Yogyakarta memproduksi sekitar 1.300 ton sampah per hari, dengan 60% di antaranya merupakan sampah organik yang seringkali tidak terkelola dengan baik.

Baca Juga: Waduhh! Gaji Staf SPPG Nunggak Selama 3 Bulan, Ketua BGN Minta Maaf dan Sampaikan Alasan Ini

Penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan akibat kelebihan kapasitas memperburuk situasi ini.

Selain itu, pencemaran sungai oleh limbah domestik turut mengancam kualitas air bersih.

Menurut Agustinus Irawan, S.T., salah satu pembicara, kesadaran masyarakat menjadi faktor kunci dalam pengurangan sampah.

Baca Juga: Soroti Isu Royalti, Ariel NOAH Ungkap Belum Ada Keadilan untuk Pencipta dan Pengguna

“Jika setiap rumah tangga memilah sampah organik dan anorganik, beban TPA akan jauh berkurang. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos, sementara sampah anorganik bisa didaur ulang atau dimanfaatkan kembali,” jelasnya.

Solusi Berbasis Komunitas

Halaman:

Tags

Terkini