"Semoga ini menjadi angin segar yang bisa dikembangkan ke depannya baik dari sisi pembibitan atlet maupun peningkatan prestasi," katanya.
Yoppy berharap dengan digelarnya MilkLife Archery Challenge akan muncul bibit-bibit potensial yang bisa membawa Kota Kudus menorehkan prestasi yang lebih tinggi lagi, tak hanya di level Jawa Tengah namun juga di tingkat nasional.
Disebutkan, di level provinsi, prestasi panahan di Kudus dan sekitarnya masih berada di bawah Solo dan Semarang yang sudah berpuluh-puluh tahun berada di tiga besar tingkat Jawa Tengah.
“Target kami tidak terlalu muluk- muluk, yang terpenting Kudus bisa memiliki regenerasi pemanah andal."
Kami ingin menyiapkan kaderisasi pemanah Kudus secara berjenjang dan berkesinambungan, sehingga bisa menembus tiga besar di provinsi, lalu lanjut ke tingkat nasional," ungkapnya.
Untuk mencapai target tersebut, tak hanya berhenti di MilkLife Archery Challenge saja, bibit-bibit atlet potensial akan diarahkan untuk bergabung dengan klub panahan yang ada di Kudus.
Nantinya mereka akan dibina oleh para ahli di bidangnya untuk berlatih secara rutin dan intensif guna mengasah bakat mereka sehingga kelak menjadi atlet profesional pada cabang olahraga ini.
Baca Juga: KPU Pastikan Putusan MK Tetap Jadi Pedoman Pilkada Serentak 2024
Ketua Pelaksana MilkLife Archery Challenge, Vera Eka Wardani menyatakan, sebelum menggelar pertandingan, penyelenggara terlebih dulu mengadakan coaching clinic kepada 32 guru olahraga MI dan SD di Supersoccer Arena pada 14 November dan 15 November 2023.
Salah satu dari tiga Srikandi atlet nasional peraih medali pertama bagi Indonesia di Olimpiade Seoul 1988, Lilies Handayani, menjadi pemateri dalam coaching clinic tersebut.
Setelah mengikuti coaching clinic selama dua hari, para guru kembali ke sekolah dan membentuk tim yang akan berlaga pada MilkLife Archery Challenge.
"Jadi baik guru maupun anak didik sudah memiliki pemahaman dasar terkait olahraga panahan."
Baca Juga: Oknum Pengurus Ponpes yang Menghukum Santri Celup Tangan ke Air Panas Mendapatkan Restorativ Justice
"Sehingga ketika mengikuti turnamen, mereka bisa mengaplikasikan hal yang sudah dipelajari dan diharapkan mampu mengembangkannya secara lebih baik," ujar Vera.
Sedang sebagai pemateri, Lilies Handayani menyatakan, coaching clinic diberikan untuk memberi pemahaman mengenai teknik dasar panahan dan posisi yang benar sebagai pemanah.
Artikel Terkait
Digelar di Delapan Kota, SDUT Bumi Kartini Juara MilkLife Soccer Challenge Seri Perdana di Kudus
Bangkitkan Sepak Bola Putri Indonesia, 11 SSB Bertarung di Ajang MilkLife Soccer League 2024
Ini Line Up Artis Ekspectanica 2024 Hari Pertama di Lapangan Panahan Kenari Yogyakarta
Mencari Bibit Atlet Berbakat, 1.092 Pelajar SD dan MI di Kudus Ikuti MilkLife Athletics Challenge 2024
452 Pesepak Bola Putri Ikuti MilkLife Soccer Challenge Yogyakarta Series 1 2024 di Stadion Tridadi Sleman