MilkLife Archery Challenge 2024: Menggali Bibit Potensial Cabor Panahan, Libatkan 357 Pelajar SD dan MI

photo author
- Sabtu, 24 Agustus 2024 | 22:54 WIB
Salah satu peserta lomba cabang olahraga panahan pada turnamen MilkLife Archery Challenge yang berlangsung di Supersoccer Arena Rendeng Kota  Kudus. (Foto: Istimewa)
Salah satu peserta lomba cabang olahraga panahan pada turnamen MilkLife Archery Challenge yang berlangsung di Supersoccer Arena Rendeng Kota Kudus. (Foto: Istimewa)

"Semoga ini menjadi angin segar yang bisa dikembangkan ke depannya baik dari sisi pembibitan atlet maupun peningkatan prestasi," katanya.

Yoppy berharap dengan digelarnya MilkLife Archery Challenge akan muncul bibit-bibit potensial yang bisa membawa Kota Kudus menorehkan prestasi yang lebih tinggi lagi, tak hanya di level Jawa Tengah namun juga di tingkat nasional. 

Disebutkan, di level provinsi, prestasi panahan di Kudus dan sekitarnya masih berada di bawah Solo dan Semarang yang sudah berpuluh-puluh tahun berada di tiga besar tingkat Jawa Tengah.

Baca Juga: Timnas Gandeng Bank Mandiri Jadi Presenting Partner, Erick Thohir: Komitmen PSSI Tidak Selalu Andalkan Dana Pemerintah

“Target kami tidak terlalu muluk- muluk, yang terpenting Kudus bisa memiliki regenerasi pemanah andal."

Kami ingin menyiapkan kaderisasi pemanah Kudus secara berjenjang dan berkesinambungan, sehingga bisa menembus tiga besar di provinsi, lalu lanjut ke tingkat nasional," ungkapnya.

Untuk mencapai target tersebut, tak hanya berhenti di MilkLife Archery Challenge saja, bibit-bibit atlet potensial akan diarahkan untuk bergabung dengan klub panahan yang ada di Kudus.

Nantinya mereka akan dibina oleh para ahli di bidangnya untuk berlatih secara rutin dan intensif guna mengasah bakat mereka sehingga kelak menjadi atlet profesional pada cabang olahraga ini.

Baca Juga: KPU Pastikan Putusan MK Tetap Jadi Pedoman Pilkada Serentak 2024

Ketua Pelaksana MilkLife Archery Challenge, Vera Eka Wardani menyatakan, sebelum menggelar pertandingan, penyelenggara terlebih dulu mengadakan coaching clinic kepada 32 guru olahraga MI dan SD di Supersoccer Arena pada 14 November dan 15 November 2023.

Salah satu dari tiga Srikandi atlet nasional peraih medali pertama bagi Indonesia di Olimpiade Seoul 1988, Lilies Handayani, menjadi pemateri dalam coaching clinic tersebut.

Setelah mengikuti coaching clinic selama dua hari, para guru kembali ke sekolah dan membentuk tim yang akan berlaga pada MilkLife Archery Challenge.
 
"Jadi baik guru maupun anak didik sudah memiliki pemahaman dasar terkait olahraga panahan."

Baca Juga: Oknum Pengurus Ponpes yang Menghukum Santri Celup Tangan ke Air Panas Mendapatkan Restorativ Justice

"Sehingga ketika mengikuti turnamen, mereka bisa mengaplikasikan hal yang sudah dipelajari dan diharapkan mampu mengembangkannya secara lebih baik," ujar Vera.

Sedang sebagai pemateri, Lilies Handayani menyatakan, coaching clinic diberikan untuk memberi pemahaman mengenai teknik dasar panahan dan posisi yang benar sebagai pemanah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Thoriq

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X