Cerita Perjuangan Saparuddin, Satu-satunya Atlet Sulbar di Peparnas XVII Solo 2024

photo author
- Selasa, 8 Oktober 2024 | 08:54 WIB
Saparuddin, satu-satunya atlet asal Sulawesi Barat dalam Peparnas XVII Solo 2024. (Foto: PB Peparnas XVII)
Saparuddin, satu-satunya atlet asal Sulawesi Barat dalam Peparnas XVII Solo 2024. (Foto: PB Peparnas XVII)

SENANGSENANG.ID - Perjuangan ekstra keras dilakukan oleh Saparuddin, atlet asal Sulawesi Barat (Sulbar), untuk berpartisipasi dalam Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024.

Meski menjadi satu-satunya perwakilan dari daerahnya, ia tetap tampil penuh semangat di ajang multievent olahraga disabilitas ini.

Berbagai hambatan yang menghadang tak sedikit pun mengendurkan tekad Saparuddin untuk debut di Peparnas XVII.

Baca Juga: Asah Keberanian Memimpin Perubahan, 28 Kepala Sekolah dari 6 Keuskupan Ikuti School Leadership Camp

Bertanding di nomor 100 meter putra klasifikasi T52-53, Saparuddin hanya didampingi oleh seorang pelatih dan satu ofisial saat tiba di Kota Solo.

Saparuddin juga menjadi partisipasi pertama Sulawesi Barat di ajang Peparnas.

"Saya sangat senang, meskipun hanya saya yang berangkat sebagai atlet. Namun, membawa nama daerah ke Peparnas ini membuat saya sangat bangga," ujar Saparuddin saat ditemui usai pertandingan di Stadion Sriwedari Solo, Senin 7 Oktober 2024 dikutip dari keterangan PB Peparnas.

Baca Juga: Kemenag Luncurkan Logo, Tema, dan Lagu Hari Santri 2024 di Religion Festival yang Digelar Besok di JIExpo

Dengan persiapan yang terbatas, pemuda berusia 15 tahun ini hanya memiliki waktu dua bulan untuk berlatih. Selama masa latihan, ia juga harus menghadapi berbagai keterbatasan.

Salah satu tantangan besar yang dihadapi Saparuddin adalah luka di jari-jarinya, akibat sering mengayuh kursi roda dengan kecepatan tinggi.

Gesekan yang terjadi saat mengayuh menyebabkan tangannya tergores hingga berdarah.

Baca Juga: Sammy Basso Penyintas Penyakit Genetik Penuaan Sejak Lahir Tutup Usia: Sosok Cerdas yang Hidup Bahagia

“Luka di tangan sudah jadi hal biasa. Meskipun terasa sakit, saya tetap semangat. Ini tidak mengurangi motivasi saya untuk terus berlatih,” ungkapnya.

Saat bertanding, Saparuddin kembali dihadapkan pada tantangan lain. Di nomor 100 meter putra kategori T52-53, ia harus bersaing dengan atlet-atlet yang jauh lebih berpengalaman, seperti Gunari Eko Jarot Sandiko (Jawa Tengah), Nandang Wahyudin (Jawa Barat), dan Miswandi (Kalimantan Selatan), yang sudah sering mengikuti ajang besar seperti ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X