PT LIB Tunggak Pembayaran Honor Perangkat Pertandingan Sebesar Rp1,62 Miliar

photo author
- Kamis, 27 April 2023 | 22:55 WIB
Koordinator SOS, Akmal Marhali (foto Istimewa )
Koordinator SOS, Akmal Marhali (foto Istimewa )

 

SENANGSENANG.ID - Setelah juara Liga 1 2022-2023 tanpa hadiah uang, honor match commisioner dan volunter Elite Pro Academy (EPA) 2022-2023 juga belum dibayarkan. Kini, muncul lagi masalah keuangan di sepak bola Indonesia.

Save Our Soccer #SOS kini menerima laporan lain. Giliran honor perangkat pertandingan Liga 1 2022-2023 belum dibayarkan. Totalnya, mencapai Rp 1.620.000.000.

"Sungguh menyedihkan dan memprihatinkan. Bahkan, ada perangkat pertandingan yang ingin menggadaikan BPKB kendaraan dan surat tanah demi memenuhi kebutuhan keluarga untuk lebaran. Inilah wajah buruk tata kelola sepak bola Indonesia," kata Akmal Marhali, Koordinator Save Our Soccer.

Baca Juga: Empat Jenazah Korban Dukun Slamet Masih Misteri, Polres Banjarnegara Terus Buka Posko Laporan Orang Hilang

Honor perangkat pertandingan Liga 1 yang belum dibayarkan adalah mulai pekan 31 sampai pekan 34. Dengan rincian sebagai berikut, Wasit Utama Rp10 juta, Asisten Wasit 2 orang x Rp7,5 juta = Rp15 juta, Wasit Tambahan 2 orang x Rp5 juta = Rp 10 juta, Wasit cadangan = Rp5 juta, dan Match Commisoner = Rp5 juta.

Total satu laga biaya yang harus dikeluarkan untuk perangkat pertandingan Rp45 juta x 4 pekan x 9 pertandingan per pekan, total Rp1,62 miliar.

"Entah apa alasan dari PT LIB menunda pembayaran honor perangkat pertandingan. Tapi, budaya buruk ini tidak boleh terulang kedepan. Penundaan pembayaran honor perangkat pertandingan membuka celah terjadinya pengaturan skor. Baik itu match acting, match setting, maupun match fixing," kata Akmal.

Baca Juga: Bareskrim Polri Periksa 3 Saksi Kasus Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah, Begini Faktanya

Menelaah jumlah pemasukan uang dari sponsor Liga 1 musim ini seharusnya tidak ada keterlambatan pembayaan.

PT LIB dari kompetisi mendapatkan sekitar Rp 370 miliar. Rinciannya, Rp 220 miliar dari hak siar dan Rp 150 miliar dari sponsor BRI.

Jika setiap klub hanya mendapatkan Rp 5,5 miliar sebagai subsidi, artinya dana yang keluar hanya Rp 99 miliar. Artinya, masih ada Rp 270 miliar.

Baca Juga: Chery International Luncurkan Rancangan Green Public Welfare Fund Guna Tingkatkan Komitmen CSR

"LIB harus membuka laporan keuangannya secara transparan kepada pemilik saham. Kemana saja uang sponsor Liga 1 digunakan. Dan, harus ada langkah hukum bila terjadi penggelapan. Ini demi sepak bola Indonesia yang sehat, profesional an bermartabat," kata Akmal.

Save Our Soccer mendukung langkah Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengaudit keuangan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) dengan melibatkan dengan firma audit ternama Ernst & Young.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alfons Suhadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X