SENANGSENANG.ID - Perjuangan ekstra keras dilakukan oleh Saparuddin, atlet asal Sulawesi Barat (Sulbar), untuk berpartisipasi dalam Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024.
Meski menjadi satu-satunya perwakilan dari daerahnya, ia tetap tampil penuh semangat di ajang multievent olahraga disabilitas ini.
Berbagai hambatan yang menghadang tak sedikit pun mengendurkan tekad Saparuddin untuk debut di Peparnas XVII.
Baca Juga: Asah Keberanian Memimpin Perubahan, 28 Kepala Sekolah dari 6 Keuskupan Ikuti School Leadership Camp
Bertanding di nomor 100 meter putra klasifikasi T52-53, Saparuddin hanya didampingi oleh seorang pelatih dan satu ofisial saat tiba di Kota Solo.
Saparuddin juga menjadi partisipasi pertama Sulawesi Barat di ajang Peparnas.
"Saya sangat senang, meskipun hanya saya yang berangkat sebagai atlet. Namun, membawa nama daerah ke Peparnas ini membuat saya sangat bangga," ujar Saparuddin saat ditemui usai pertandingan di Stadion Sriwedari Solo, Senin 7 Oktober 2024 dikutip dari keterangan PB Peparnas.
Dengan persiapan yang terbatas, pemuda berusia 15 tahun ini hanya memiliki waktu dua bulan untuk berlatih. Selama masa latihan, ia juga harus menghadapi berbagai keterbatasan.
Salah satu tantangan besar yang dihadapi Saparuddin adalah luka di jari-jarinya, akibat sering mengayuh kursi roda dengan kecepatan tinggi.
Gesekan yang terjadi saat mengayuh menyebabkan tangannya tergores hingga berdarah.
“Luka di tangan sudah jadi hal biasa. Meskipun terasa sakit, saya tetap semangat. Ini tidak mengurangi motivasi saya untuk terus berlatih,” ungkapnya.
Saat bertanding, Saparuddin kembali dihadapkan pada tantangan lain. Di nomor 100 meter putra kategori T52-53, ia harus bersaing dengan atlet-atlet yang jauh lebih berpengalaman, seperti Gunari Eko Jarot Sandiko (Jawa Tengah), Nandang Wahyudin (Jawa Barat), dan Miswandi (Kalimantan Selatan), yang sudah sering mengikuti ajang besar seperti ini.