Di sinilah para peserta akan menjalani pembinaan serius demi meraih Djarum Beasiswa Bulutangkis dan menjadi bagian dari keluarga besar PB Djarum.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, yang juga Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin, memberikan apresiasi kepada para peserta yang telah menunjukkan semangat juang luar biasa.
"Super Tiket bukan akhir dari perjuangan, justru ini adalah awal untuk membuktikan kualitas diri. Adaptasi dengan kehidupan asrama dan program latihan intensif adalah tantangan berikutnya," ujarnya.
Yoppy juga memberi pesan kepada para peserta yang belum berhasil agar tidak menyerah dan terus berlatih demi kesempatan berikutnya.
Audisi PB Djarum tahun ini diawasi langsung oleh nama-nama besar bulutangkis Indonesia seperti Sigit Budiarto, Hendrawan, Mohammad Ahsan, Tontowi Ahmad, Fung Permadi, Yuni Kartika, Maria Kristin, hingga Liliyana Natsir (Butet).
Menurut Sigit Budiarto, Ketua Tim Pencari Bakat PB Djarum, terpilihnya 50 nama ke tahap karantina merupakan hasil pengamatan cermat dari para legenda selama lima hari penuh.
"Kami mencari atlet yang tidak hanya kuat dalam teknik, tapi juga memiliki mentalitas, postur ideal, dan karakter baik."
"Konsistensi sangat penting untuk bisa menjadi bagian dari PB Djarum," tegas Sigit, peraih gelar Juara Dunia 1997 sektor ganda putra.
Di fase akhir Audisi Umum PB Djarum, salah satu atlet KU-12 Putri, Syauqia Inara dari IBC Yogyakarta, sempat gagal meraih Super Tiket lewat jalur kompetisi usai dikalahkan oleh wakil PB Champion Kebumen, Vioarini Qurrota A’yun dengan skor 21-23 dan 16-21.
Namun, berkat penampilan impresif dan kegigihannya membuat tim pencari bakat tetap memberinya Super Tiket. Ia belajar banyak dari kegagalan di Audisi 2024 lalu.
"Saya banyak memperbaiki attitude di lapangan, kontrol emosi, dan kualitas permainan. Kali ini saya tak ingin gagal lagi,” kata Inara, didampingi ibunya Krisyanti.
Inara bercita-cita menjadi atlet bulutangkis dunia dan mengidolakan pebulutangkis ternama Korea SelatanAn Se-young, serta Putri Kusuma Wardani (Indonesia).