Dari arena Pencak Silat, para pesilat muda DIY mencuri perhatian dengan menempatkan lima atletnya ke babak berikutnya.
Baca Juga: Art Fun PAS for Children: Ajang Gelar Karya Patung Hasil Workshop Anak-Anak
Di antaranya adalah Reydiyansyah S Damopolii (kelas D putra), Lindu Septyowati (kelas B putri), Nur Eri Syahrizal Maulana (kelas A putra), Toni Putra (kelas F putra), dan Muhammad Afan Maulana (jurus tunggal putra).
Meski empat atlet lainnya tersingkir, performa mereka tetap mendapat apresiasi dari pengamat dan ofisial pertandingan.
Agung Nugroho, selaku Technical Delegate Pencak Silat PB IPSI, menilai performa para pesilat muda cukup menjanjikan.
"Teknik dan taktik mereka sudah mulai matang. Tapi kematangan mental bertanding itu yang masih jadi PR."
"Semakin banyak mereka ikut event daerah hingga internasional, akan sangat membantu perkembangan mental dan konsistensi," terangnya.
Sementara itu, pertandingan Shorinji Kempo resmi dimulai Sabtu hingga Selasa 21 Oktober lusa, dengan suasana penuh khidmat.
Tradisi pembukaan khas kempo membawa nuansa disiplin dan makna spiritual tersendiri.
Usai seremoni, pertandingan randori dan embu pun digelar, mempertemukan atlet dari berbagai daerah yang berambisi mencatatkan nama sebagai peraih medali perdana.
Dengan persaingan yang semakin panas di arena dan semangat juang tinggi dari para atlet, PON Bela Diri Kudus 2025 tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga panggung pembuktian karakter, mental, dan nilai-nilai sportivitas sejati.
Jawa Tengah sudah membuka kran emasnya lewat cabang Sambo dan provinsi lain pun tak ingin tertinggal.