Budi Setiawan Raih Emas Perdana Jateng , Sambo Panaskan PON Bela Diri Kudus 2025: DIY Siap Tambah Lima Medali Pencak Silat

SENANGSENANG.ID - Ajang PON Bela Diri Kudus 2025 terus menghadirkan persaingan sengit dan penuh semangat juang dari para atlet terbaik Tanah Air.

Tiga cabang olahraga PON Bela Diri 2025, yaitu Shorinji Kempo, Pencak Silat dan Sambo. masih melanjutkan pertandingan hari ini Minggu 19 Oktober, di Djarum Arena, kaliputu Kudus, Jawa Tengah.

Memasuki hari kedua, suasana PON Bela Diri 2025 di Kudus ini semakin memanas karena hampir seluruh kontingen dari masing- masing provinsi berlomba berburu medali emas, khususnya untuk cabang Sambo.

Baca Juga: Festival Budaya Ndesa Kluthuk 2025 di Bejiharjo Karangmojo Gunungkidul, Meriah

Sambo, olahraga bela diri asal Rusia yang relatif baru masuk Indonesia itu langsung mencuri perhatian lewat penampilan heroik sejumlah atlet dari berbagai provinsi.

Dari cabang Sambo, kontingen Jawa Tengah sukses mencatat sejarah dengan meraih medali emas perdananya melalui sosok Budi Setiawan di nomor Combat Putra -58 kg.

Bertanding di kampung halamannya sendiri di Djarum Arena Kudus, Budi menunjukkan semangat pantang menyerah.

Sempat tertinggal 4-5 dari Martin Musdi Mehe (Riau), ia bangkit di detik akhir dan membalikkan keadaan menjadi 6-5, disambut sorak-sorai publik tuan rumah.

Baca Juga: Kerugian Akibat Penipuan Keuangan Capai Rp7 Triliun, Indonesia Tertinggi di Dunia

"Coach Andi minta saya tetap tenang, jangan terburu-buru. Alhamdulillah, saya bisa mengejar dan menang," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Pelatih kepala kontingen Sambo Jawa Tengah, Andi Nugroho (kiri) menyatakan, Budi Setiawan (kanan) tak hanya berhasil mempertahankan gelar juara yang diraih pada PON Sumatera- Aceh 2024, tetapi juga memiliki mental juara. (Foto: Muhammad Thoriq)

Pelatih kepala kontingen Sambo Jawa Tengah, Andi Nugroho, menyebut kemenangan Budi sebagai buah dari latihan intensif yang dijalani sejak awal tahun.

"Budi sudah kami siapkan dengan matang. Ini bukan hanya tentang mempertahankan gelar dari PON sebelumnya, tapi juga soal mental juara."

"Bertanding dan menang di rumah sendiri menjadi dorongan terbesar baginya," jelas Andi.