Umar menceritakan, semua yang dipamerkan merupakan koleksi pribadi dari proses panjang selama puluhan tahun.
Baca Juga: Persiku Rombak Manajemen dan Fokus Perkuat Tim Hadapi Playoff Liga 2 2024, Ujicoba Menang Telak 3-0
Sedangkan koleksi paling tua yang dipamerkan sementara ini, adalah buku tulisan tangan beraksara Jawa kuno yang diperkirakan ada sejak abad ke-17 dari daerah Temanggung.
“Kemudian muncul ide untuk membuat museum desa ini, karena sangat dibutuhkan untuk generasi yang akan datang,” jelas Umar.
Karena semua benda yang dipajang berusia tua dan butuh biaya perawatan, maka pihak pengelola Museum Desa berencana menerapkan tiket masuk yang cukup terjangkau, yakni sekitar Rp20.000 per orang.
Baca Juga: Nonton Yuk! Bliss Collaborative Kembali Hadirkan Sheila On 7 di Panggung Merona 2025
Pengunjung akan dimanjakan dengan nostalgia dan pengetahuan berbagai sejarah leluhur, dari dusun-dusun yang kini sulit didapatkan.
“Pertama kali tahu ada museum desa. Apalagi ini seperti suasana zaman dulu banget. kita seperti dibikin kagum tak cuma tempat bisa untuk foto foto tapi ada edukasinya,” kata salah satu pengunjung Museum Desa, Noer Ayudia Ajeng.**
Artikel Terkait
Tumpeng Menoreh Miliki Dua Wahana Baru, Seru dan Menantang
Ini 5 Destinasi Favorit Wisatawan Saat Libur Maulid Nabi 2024, Yogyakarta Urutan ke-2 setelah Paris van Java
Loman Park Hotel: Bertransformasi, Bertumbuh, dan Berinovasi di Tengah Istimewanya Jogja
Wow Lumajang Punya Tirtosari View, Destinasi Wisata dengan Spot Foto Bawah Air Unik dan Ciamik Diagendakan Bos
Media Touring 76, Event Menyenangkan Wartawan Jogja Jelajah Wisata ke Guci Tegal
Ternyata Bukan Cuma Air Panasnya yang Abadi, Ini 9 Obyek Wisata Guci Tegal yang Tak Kalah Mempesona