Malioboro Masih Jadi Tujuan Utama Wisatawan, Car Free Night Ditiadakan dan Berlakukan Akses Satu Pintu

photo author
- Minggu, 16 April 2023 | 22:07 WIB
Untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung ke Malioboro pada libur Lebaran akan diterapkan skema satu pintu dan rekayasa lalu lintas. (Foto: Agoes Jumianto)
Untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung ke Malioboro pada libur Lebaran akan diterapkan skema satu pintu dan rekayasa lalu lintas. (Foto: Agoes Jumianto)

Peniadaan car free day tersebut, lanjutnya, juga untuk mengurangi volume kendaraan yang berada di seputaran kawasan Malioboro.

Baca Juga: Horoskop Shio Babi Sepekan Mulai Senin 17 April 2023, Fokus pada Aspek Positif Abaikan Aspek Negatif

Sementara itu Kepala Bidang Angkutan Jalan dan Keselamatan Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta, Harry Purwanto mengatakan lonjakan volume kendaraan biasanya terjadi pada H+3.

"Biasanya puncaknya terjadi pada saat H+3, karena H+1 dan H+2 masyarakat masih banyak acara keluarga," katanya.

Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Saiful Anwar mengatakan, selain fokus mengurai kemacetan di tempat wisata, pihaknya juga akan fokus pada para pengelola parkir.

Baca Juga: Kebenaran Pasti Diridai Allah dan Dimenangkan, Kuatkan dengan Doa

Bahkan ia akan menindak tegas para pengelola parkir swasta atau mandiri jika menjumpai pengelola parkir yang memberlakukan tarif di atas aturan yang berlaku.

"Pengelola parkir swasta atau mandiri hanya bisa menerapkan tarif parkir maksimal lima kali lipat dari tarif dasar. Adapun tarif dasar parkir untuk sepeda motor adalah Rp 2.000, sedangkan untuk mobil Rp5.000," ujarnya.

Jika masyarakat atau wisatawan mendapati ada tempat parkir yang menetapkan tarif melebihi ketentuan, maka Saiful mempersilakan untuk melaporkan kepada kepolisian.

Baca Juga: Menikmati Sensasi Ayam Geprek Lava Merapi, Menu Andalan Rumah Makan Borobudur Food di Magelang

Selain pengelola parkir, ia juga meminta kepada para pedagang makanan di Kota Yogyakarta untuk menetapkan harga yang jelas juga.

Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi lagi masalah seperti pada tahun-tahun sebelumnya yang merusak citra Kota Yogyakarta karena ada pedagang yang viral lantaran menetapkan harga yang terlalu tinggi.**

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X