Ini Profil 3 Calon Penerima Anugerah Gelar Kehormatan Doctor Honoris Causa dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

photo author
- Jumat, 10 Februari 2023 | 23:05 WIB
Profil 3 calon penerima anugerah gelar kehormatan Doctor Honoris Causa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. (Foto: Ist)
Profil 3 calon penerima anugerah gelar kehormatan Doctor Honoris Causa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. (Foto: Ist)

Salah satu hasil pemulihan dialog dengan Grand Imam Al Azhar adalah penandatangan Declaration on Human Fraternity oleh Paus Francis dan Grand Imam Al Azhar.

Untuk mencapai tujuan Deklarasi ini, Kardinal Ayuso ditunjuk sebagai Ketua Komite Tinggi, bersama dengan Msgr. Yoannis Lahzi Gaid.

2. KH. Yahya Cholil Staquf

KH. Yahya Cholil Staquf atau juga dikenal dengan Gus Yahya lahir pada tanggal 15 Februari 1966 di Rembang, Jawa Tengah.

Baca Juga: Dua Kali Telan Pil Pahit, Borneo FC Tatap Laga Lawan Persis di Stadion Maguwoharjo, Siap Bangkit dan Menang

Gus Yahya dikenal dekat dengan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Ia pernah ditunjuk menjadi Juru Bicara Presiden sewaktu Gus Dur berkuasa pada 1999-2001.

Setelah itu, Gus Yahya sempat aktif di PKB, kemudian menekuni di bidang pendidikan.

Gus Yahya yang pada tahun 2018 dipercaya menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Jokowi ini kerap menjadi pembicara internasional di luar negeri.

Baca Juga: Cabuli Tujuh Anak, Oknum Guru Agama Ditangkap Polisi, Dasar Penangkapan, Adanya Laporan Orang Tua Korban

Gus Yahya menjadi pembicara dalam forum American Jewish Committee (AJC) di Israel menyuarakan menyerukan konsep rahmat, sebagai solusi bagi konflik dunia, termasuk konflik yang disebabkan agama.

Pada 2014, Gus Yahya juga tercatat menjadi salah satu inisiator pendiri institut keagamaan di California, Amerika Serikat yaitu Bayt Ar-Rahmah Li adDa'wa Al-Islamiyah rahmatan Li Al-alamin yang mengkaji agama Islam untuk perdamaian dan rahmat alam.

Lalu ia juga pernah dipercaya menjadi tenaga ahli perumus kebijakan pada Dewan Eksekutif Agama Agama di Amerika Serikat–Indonesia yang didirikan berdasarkan perjanjian bilateral yang ditandatangani oleh Presiden Obama dan Presiden Jokowi pada Oktober 2015 untuk menjalin kemitraan strategis antara Amerika Serikat dan Indonesia.

Baca Juga: Peringati Hari Pers Nasional 2023, Universitas Moestopo Dukung Pers Berkualitas, Pers Adalah Pilar Bangsa

Pada Mei 2018, Wakil Presiden Amerika Serikat mengundang Sekjen NU KH. Yahya Cholil Staquf ke Gedung Putih, di mana mereka membahas kebutuhan mendesak akan kebebasan beragama dan tindakan tegas untuk mewujudkannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X