Disutradarai oleh Joned Suryatmoko dan Heliana Sinaga, Sandiwara Sastra Musim Kedua merupakan alih wahana karya sastra Indonesia ke dalam media audio yang berangkat dari cerita rakyat (folklore), urban legend, maupun cerita pendek di wilayah Nusantara.
Baca Juga: Gokil Abis! Pedangdut Jogja Endang Paramita Raih Gelar Doktor dengan Predikat Cumlaude
Sepuluh episode cerita tersebut ditulis oleh sastrawan kenamaan Indonesia dari Papua hingga Aceh, yaitu Aprila R Wayar, Kurnia Effendi, Putu Wijaya, Mario F Lawi, Faisal Oddang dan Feby Indirani, Risa Saraswati, Ilya Sigma dan Priesnanda Dwisatria, Hasan Aspahani dan Ali Sadli Salim, Guntur Alam, serta Azhari Aiyub.
Joned Suryatmoko menyampaikan penyutradaraan pada setiap episode juga berbeda-beda mempertimbangkan nilai lokalitas yang disampaikan para penulis.
“Sudut pandang yang beragam ini semoga memberi para pendengar pengalaman baru atas cerita misteri di Nusantara. Sebagai misteri pada setiap episode di musim ini juga menawarkan paradoks."
Baca Juga: Kelompok Kesenian 'Kintang Kintung Bernada' Juarai Festival Thek-Thek 2023 di Boyolali
"Mereka terlihat berkabut dan samar. Tapi begitu masuk ke dalam ceritanya, kita justru melihat nilai-nilai baru yang selama ini terlihat gelap dari karakter manusia jejadian, hantu, gedung tua, hingga kesaktian turun-temurun,” ungkapnya.
Sepuluh judul episode yang dihadirkan pada Sandiwara Sastra musim kedua ini menautkan beragam kisahan misteri dengan kearifan lokal masing-masing daerah.
Adapun 10 judul tersebut adalah Perempuan Perkasa (Papua), Kampung Mati dan Hantu Berang-berang (Kalimantan), Si Manis Jembatan Ancol (Jakarta), Pahlawan (Bali), Bombol dan Babi (NTT), Keris (Jawa), Di Tubuh Tara Dalam Rahim Pohon (Makassar), Mimpi Jurai (Sumatera), Sandekala (Jawa Barat), dan Halo Bleki (Aceh).
Sementara itu, Heliana Sinaga mengatakan dalam Sandiwara Sastra, audio menjadi sarana yang menantang saat mengembangkan kekuatan dialog tokoh, deskripsi cerita, dari suasana dan latar hingga unsur lainnya.
“Hal ini menarik untuk digali, karena efek imajinasi yang dihadirkan audio selalu berbeda bagi setiap pendengar yang mengalaminya,” ungkap Heliana.
Diproduseri oleh Happy Salma, Yulia Evina Bhara, dan Pradetya Novitri, Sandiwara Sastra Musim Kedua dilengkapi dengan tata musik dan efek suara yang digarap oleh Tesla Manaf Effendi dan disunting oleh Pramudya Adhy Wardana.
Baca Juga: Humas Polri, Dewan Pers, dan Puluhan Pemred Media Deklarasikan Pemilu Damai 2024
Seluruh episode dihadirkan dengan lagu tema berjudul 'Niskala' karya Rara Sekar yang khusus diciptakan untuk program Sandiwara Sastra Musim Kedua dengan pengantar cerita ditulis oleh Nicholas Saputra.
Artikel Terkait
Kundha Kabudayan Bantul Gelar Workshop Sastra Jawa 'Nggugah Greget Gumregahe Sastra Ing Bantul'
Kundha Kabudayan Kota Yogya Buka Pendaftaran Pelatihan Bahasa dan Sastra Jawa, Berikut Link Pendaftarannya
Paguyuban Sastra Budaya Jawa 'Pasbuja' Kawi Merapi, Pegang Semangat Nguri-uri hingga Torehkan Prestasi
Kuliah Praktisi Mengajar Temu Pengarang dan Peneliti Sastra Jawa Hadirkan Dua Novelis Ini
Ada Event Baru Lagi di Yogya Lur! Sastra Anak Akan Digelar di Tiga Kampung Ini, Catat Tanggal dan Agendanya
Festival Sastra Yogyakarta 2023, Usung Tema 'Sila' Digelar di Kawasan Kotabaru
Dinas Kebudayaan Bantul Gelar Pelatihan Dramatisasi Karya Sastra bagi Seniman dan Penulis Bantul