Tidak hanya mental, bahkan beberapa pembaca di buku pertama timbul reaksi fisik seperti pusing, mual, muntah, dan bahkan insomnia.
Baca Juga: Sambut Ramadan, KKP Bagikan 10.000 Ikan Kaleng di Yogyakarta, Satu Ponpes Dua Masjid Ini Dapat Jatah
"Meskipun saya sudah memperingatkan untuk membaca buku ini dalam kondisi mental yang stabil, beberapa pembaca tidak ambil pusing dan kebanyakan berkomentar buku ini GILA,” ujar Mpokgaga.
Tidak mematok ekspektasi dari pembacanya, Mpokgaga mengungkapkan tujuannya dari peluncuran tiga edisi Amigdala esensinya tetaplah sama yakni berbagi cerita.
“Setiap cerita memiliki porsi residu yang saya rasa sama 'beratnya'. Ekspektasi tertinggi saya tentang semesta Amigdala hanyalah bagaimana saya tetap bisa membagikan cerita yang sebenar-benarnya, dan siapapun bisa mengalaminya,” tuturnya.
Baca Juga: KPU Sahkan Keunggulan Paslon Capres Nomor Urut 2 di Kalimantan Barat, Ini Alasannya
Buku 'Amigdala: Residu yang Bersemayam' karya Mpokgaga ini sudah bisa didapatkan dalam bentuk fisik mulai 21 Februari 2024 di Shopee dan Tokopedia.
Mega Arnidya atau biasa dikenal sebagai Ega Mpokgaga ataupun Mpokgaga, adalah seorang seorang penyintas kekerasan dalam rumah tangga sekaligus pekerja penuh maupun paruh waktu di industri Advertising dan Digital Marketing selama lebih dari 14 tahun.
Ia berkesempatan untuk menetap di Ubud sejak 2021 lalu, dan masih terus belajar untuk tidak tergesa-gesa dalam melakukan apapun di hidupnya.**
Artikel Terkait
Mengenang Sastrawan Chairil Anwar, Terbit 27 Buku Antologi Puisi Karya Mahasiswa UMK
Jim Supangkat Rilis Buku 'Seni Rupa Dunia: Setelah Satu Abad Gagal Paham' dan 75 Ayat Jim Supangkat
Festival Godhong Opo Opo 2023 Diwarnai Bedah Buku Jangkar Jangka Jangkah Kebudayaan
Rilis Buku 'Klik Pelipurlara Undercover', Kelik Pelipur Lara Harap Bisa Jadi Branwir Pemilihan Umum
Pameran Seni Seni Rupa Manifestasi Berakhir, Potong Tumpeng Jadi Tradisi Komunitas Lintas Batas Pungkasi Perhelatan
Film Horor Ramadan Tanduk Setan Tayang 14 Maret 2024, Teror Kelahiran Akibat Hamil Duluan dan Susuk Kematian