Jogja Terbuat dari Rindu, Pulang, dan Angkringan, Ini 5 Puisi Joko Pinurbo Penuh Makna yang Jadi Warisan Kenangan

photo author
- Sabtu, 27 April 2024 | 11:34 WIB
Joko Pinurbo. (Istimewa)
Joko Pinurbo. (Istimewa)

SENANGSENANG.ID - Penyair Joko Pinurbo meninggal dunia pada Sabtu 27 April 2024, pukul 04.30 WIB di RS Panti Rapih Yogyakarta.

Almarhum Jokpin meninggalkan istri Nurnaeni Amperawati Filmina, 2 orang anak, Paskasius Wahyu Wibisono dan Maria Azalea Anggraeni dan 2 orang cucu dari anak perempuannya.

Dalam dunianya sejumlah karya puisi cukup mengakar dan fenomenal, termasuk salah satu kalimat indah yang ditulis Jokpin, panggilan akrabnya: Jogja Terbuat dari Rindu, Pulang, dan Angkringan.

Baca Juga: Peruntungan dan Pantangan Sabtu Wage 27 April 2024 Menurut Primbon Jawa, Berpeluang Mendapatkan Inspirasi Baru

Untuk mengenang sang penyair berikut 5 puisi karya Jokpin yang memiliki makna mendalam bisa jadi kenangan.

1. Puasa

untuk Hasan Aspahani

Saya sedang mencuci celana yang pernah saya pakai untuk mencekik leher saya sendiri.
Saya sedang mencuci kata-kata dengan keringat yang saya tabung setiap hari.
Dari kamar mandi yang jauh dan sunyi saya ucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puisi.

(2007)

Baca Juga: Tingkatkan Peran Alumni, ISI Surakarta Launching SENSASI sebagai Sistem Tracer Study

2. Doa Orang Sibuk yang 24 Jam Sehari Berkantor di Ponselnya

Tuhan, ponsel saya rusak dibanting gempa
Nomor kontak saya hilang semua
Satu-satunya yang tersisa ialah nomor-Mu
Tuhan berkata: dan itulah satu-satunya nomor yang tak pernah kau sapa

3. Cita-Cita

Setelah punya rumah, apa cita-citamu?
Kecil saja: ingin sampai rumah
saat senja supaya saya dan senja sempat
minum teh bersama di depan jendela.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X