Karya ini ditampilkan di depan gedung pamer, di dalam bangunan khusus yang di dalamnya terdapat area lobi dan lorong dengan beberapa bilik ruangan.
Agus Suwage menampilkan objek-objek telinga manusia sebagai simbol Indera pendengaran yang sangat “toleran” di ruang sosial kita yang penuh kebisingan.
Di sisi lain, hanya melalui indera pendengaran kita dapat menguji pengalaman ketubuhan dan mengalami keheningan.
Di ruang yang sama, Titarubi menumbuhkan berbagai jenis padi yang diiringi rekaman doa, pepatah, dan pujian dari kelompok masyarakat adat yang dapat didengarkan di beberapa ruangan, termasuk yang ada di dalam karya Agus Suwage.
"Karya ini setidaknya mewakili cara manusia memahami sebuah ramalan, sebagaimana doa merupakan harapan terhadap situasi yang diinginkan di masa mendatang," ungkap Hendro Wiyanto kurator ARTJOG 2024.
ARTJOG 2024 juga menghadirkan karya Jun Kitazawa (Jepang), Kolektif Menyusur Eko Prawoto, kolaborasi antara Nicholas Saputra, Happy Salma, & (alm) Gunawan Maryanto, serta On Kawara (Jepang, 1932-2014).
Secara singkat, Jun Kitazawa menghadirkan kembali gumpalan besi pesawat tempur Hayabusa (yang artinya falcon atau elang) menjadi sebuah layang-layang berekor panjang yang dapat diterbangkan.
Baca Juga: Sukun U17 League 2024: Empat Tim Tuan Rumah Kalah, Keperkasaan PS Porma Digoyang Gribig United
Melalui layang layang ini, Kitazawa menghadirkan kembali fragmen sejarah pendudukan Jepang di Indonesia tahun 1942 1945.
Pada ekor layang layang menampilkan kumpulan ingatan orang-orang tua yang mengalami masa penjajahan tersebut.
Secara mendalam, ia ingin membaca peristiwa masa lampau untuk memberi kemungkinan pilihan bagi masa depan yang lebih baik.
Baca Juga: Baru Sebulan Promosi Judol, Selebgram Cantik di Bogor Diciduk Polisi
Selain di dalam gedung pameran, program performa ARTJOG yang didukung sepenuhnya oleh Bakti Budaya Djarum Foundation akan hadir di panggung ARTJOG untuk memeriahkan penyelenggaraan festival sebagai sebuah platform bagi seni pertunjukan, seni performans, maupun seni peristiwa langsung lainnya.
Artikel Terkait
Pameran Kaligrafi di Leman Art House, Karya Rupa yang Lekat dengan Dzikrullah maupun Ajaran Kebajikan
Pameran Seni Rupa 'Reflection of a Vision' Jadi Magnet Vherkudara Makin Dicintai Anak Muda
Pameran Seni Rupa Volume 7 IKASSRI, Subroto Sm: Karya yang Berbobot Harus Mampu Membaca Tanda-Tanda Zaman
Digelar di Langgeng Art Gallery, Pameran Seni Rupa Mantra Serapah: Yang Hidup Berharap, yang Mati Tak Terungkap
Pelukis Magelang I Made Arya Dwita Dedok dan Grace Tjondronimpuno Ikuti Pameran Pertukaran Seni Rupa Internasional Tokyo 2024
Sebanyak 117 Perupa Ikuti Pameran Seni Rupa Nasional 2024, Indonesia Kini dan Masa Depan di Beteng Vredeburg Yogyakarta