SENANGSENANG.ID - Yayasan Wage Rudolf Supratman (WR Supratman) mengalami dualisme kepengurusan setelah terbentuknya yayasan baru pada 2021.
Yayasan baru ini didirikan oleh Budi Harry, yang masih memiliki hubungan keluarga dengan WR Supratman.
Yayasan pertama kali didirikan pada 1999 oleh Anthony C Hutabarat dan Agustiani berdasarkan amanah Roekiyem Soepratijah, kakak tertua WR Supratman.
Namun, kemunculan yayasan baru menimbulkan pro dan kontra.
Indraputra, selaku Humas Yayasan WR Supratman pertama, menyebut pembentukan yayasan baru sebagai langkah yang bertentangan dengan amanah keluarga.
"Ada yayasan yang pada 2021 membentuk suatu yayasan lagi," katanya, Minggu 16 Maret 2025.
Indraputra menegaskan, yayasan yang berdiri sejak 1999 sudah menjalankan tugasnya sesuai amanah keluarga.
Baca Juga: Bayi Baru Lahir Dibuang di Teras Situs Sumur Gentong, Bupati Kudus Beri Nama Azhar Ramadan
"Pengurusnya adalah seluruh keturunan dari Wage Rudolf Supratman, dari kakak dan adik-adik kandungnya," jelasnya.
Salah satu hal yang menjadi kekhawatiran utama adalah dugaan bahwa pihak yayasan baru meminta royalti atau sumbangan dari masyarakat.
"Ada yang meminta sumbangan atau mengatasnamakan keluarga WR Supratman, padahal itu tidak benar dan melanggar amanah keluarga," ujar Indraputra.
Baca Juga: Bupati Apresiasi Kreativitas Warga Kudus, Wujudkan Solusi Pengelolaan Sampah Plastik Menjadi Berkah
Menurutnya, WR Supratman tidak ingin keluarga atau yayasannya mengambil keuntungan materi dari lagu "Indonesia Raya".
Artikel Terkait
Putri Ariani akan Bawakan Lagu Indonesia Raya di Pembukaan MotoGP Mandalika 2023
Piringan Hitam 'Indonesia Raya' dengan 8 Aransemen Diluncurkan di Hari Musik Nasional 2025
Puluhan Musisi Tuntut Kepastian Hukum Soal Royalti ke MK, Mulai dari Armand Maulana hingga Bernadya
Tanggapi Gugatan Para Musisi yang Tergabung dalam VISI tentang Hak Cipta, Ahmad Dhani: Itu Kekanak-kanakan
Jawab Keraguan Warganet Soal Pengangkatan Dirut PFN, Ifan Seventeen: Mereka Hanya Tahu Aku Nyanyi Aja
Dualisme Kepengurusan Yayasan WR Supratman, Keluarga Besar Bicara Royalti dan Menolak Pihak Lain Mengatasnamakan Warisan Sejarah