"Motif kekuasaan itulah yang tidak henti menciderai rakyat, mengabaikan hak-hak warga, menguasai sumber-sumber kehidupan dan menguras semua kekayaan alam dan bumi kita," imbuhnya.
Baca Juga: Tak Ada Ruang untuk Anarkisme, TNI-Polri Gencarkan Patroli Bersama hingga RT/RW
Tidak mudah merumuskan pesan dan motif karya seni dalam satu kata ‘amalan’. Akan tetapi dalam kehidupan bersama kita kini, kata ini memperoleh maknanya dari lawan katanya yang paling tepat: korupsi.
"Lihatlah, di dalam ruang pameran ARTJOG kita dibawa ke lorong gelap, di bawah bumi tempat akar-akar pepohonan menjelma tentakel raksasa yang menghabiskan dan membawa pergi semua
warisan tanah air untuk kehidupan di masa depan," ungkap Hendro Wiyanto.
Secara khusus ARTJOG 2025 ditutup dengan penampilan apik Farid Stevy dengan Sajak indah penuh makna dan pesan. Serta musik yang tak kalah apik dari unit elektronik Prontaxan dengan sederet lagunya Mati Muda, Evaluasi, Kekuasaan, hingga Mosi Tidak Percaya. **
Artikel Terkait
Meet The Artist Nicholas Saputra dan Happy Salma hingga Pertunjukan Empat Puluh Malam dan Satunya Hujan, Warnai ARTJOG 2024
Malam Ini Closing ARTJOG 2024 Motif: Ramalan, Hadirkan Fanny Soegi hingga Egha Delatoya
Seniman Tisna Sanjaya Tutup Helatan ARTJOG 2024, Sampai Jumpa 20 Juni 2025 dengan Tema Motif: Amalan
Sosialisasi ARTJOG 2025 - Motif: Amalan, Bagi Perupa yang Ingin Bergabung Berikut Jadwal, dan Ketentuannya
ARTJOG 2025 Motif: Amalan! Digelar 20 Juni di Jogja National Museum, Intip Segudang Agendanya
ARTJOG 2025-Motif: Amalan, Sore Ini Dibuka Dab! Saatnya Merapat ke Jogja National Museum