ARTJOG 2025 Ditutup dengan Doa dan Bunga Mawar yang Layu, Ini Maknanya Buat Kebaikan Indonesia

photo author
- Selasa, 2 September 2025 | 09:30 WIB
ARTJOG 2025 ditutup dengan doa Bersama, di tengah situasi politik negeri yang sedang tidak baik-baik saja. (Istimewa)
ARTJOG 2025 ditutup dengan doa Bersama, di tengah situasi politik negeri yang sedang tidak baik-baik saja. (Istimewa)

"Motif kekuasaan itulah yang tidak henti menciderai rakyat, mengabaikan hak-hak warga, menguasai sumber-sumber kehidupan dan menguras semua kekayaan alam dan bumi kita," imbuhnya.

Baca Juga: Tak Ada Ruang untuk Anarkisme, TNI-Polri Gencarkan Patroli Bersama hingga RT/RW

Tidak mudah merumuskan pesan dan motif karya seni dalam satu kata ‘amalan’. Akan tetapi dalam kehidupan bersama kita kini, kata ini memperoleh maknanya dari lawan katanya yang paling tepat: korupsi.

"Lihatlah, di dalam ruang pameran ARTJOG kita dibawa ke lorong gelap, di bawah bumi tempat akar-akar pepohonan menjelma tentakel raksasa yang menghabiskan dan membawa pergi semua
warisan tanah air untuk kehidupan di masa depan," ungkap Hendro Wiyanto.

Secara khusus ARTJOG 2025 ditutup dengan penampilan apik Farid Stevy dengan Sajak indah penuh makna dan pesan. Serta musik yang tak kalah apik dari unit elektronik Prontaxan dengan sederet lagunya Mati Muda, Evaluasi, Kekuasaan, hingga Mosi Tidak Percaya. **

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X