FKY 2025 Adoh Ratu Cedhak Watu Resmi Dibuka, Ini Sederet Program Menarik yang Digelar di Lapangan Logandeng Gunungkidul

photo author
- Minggu, 12 Oktober 2025 | 08:33 WIB
Seremoni pembukaan Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) Adoh Ratu Cedhak Watu, di Lapangan Logandeng Gunungkidul, Sabtu 11 Oktober 2025. (Foto: Agoes Jumianto)
Seremoni pembukaan Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) Adoh Ratu Cedhak Watu, di Lapangan Logandeng Gunungkidul, Sabtu 11 Oktober 2025. (Foto: Agoes Jumianto)

SENANGSENANG.ID - Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2025 bertajuk Adoh Ratu Cedhak Watu, resmi dibuka Sabtu 11 Oktober 2025 di Lapangan Logandeng Gunungkidul, diawali dengan Pawai Rajakaya.

FKY 2025 resmi dibuka oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X yang diwakili Sekda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti,S.T., M.P.

Dalam sambutan Gubernur yang dibacakan Sekda, Sri Sultan mengatakan tema FKY Adoh Ratu Cedhak Watu, bukan sekadar permainan kata melainkan cermin realitas yang membentuk watak masyarakatnya. Bahwa Jarak dengan pusat kekuasaan pada mulanya adalah sesuatu yang niscaya.

Baca Juga: Rapat Internal Prodi DKV ISI Surakarta, Dihadiri Rektor Terpilih Bondet Wrahatnala

Bukan karena kehendak, melainkan karena alam yang mengatur demikian. Namun dari Jarak itulah tumbuh cara pandang yang unik. Masyarakat Gunungkidul menemukan keseimbangan antara hormat dan mandiri, antara patuh dan berdaya.

"Jarak fisik yang awalnya terasa memisahkan, perlahan menjadi ruang yang memberi kesempatan untuk mengolah daya, membangun kemandirian dan melahirkan kebudayaan yang kuat akar tetapi lentur menghadapi zaman," terang Ngarso Dalem.

Ditambahkan, tema Adoh Ratu Cedhak Watu menjadi relevan yang tidak menuntut penjelasan, karena sesungguhnya ia sedang menjelaskan bahwa di tengah jalan ada kedekatan yang hangat.

Baca Juga: Melihat Upaya OJK dan Pemerintah Ringankan Beban UMKM Lewat Hapus Tagih KUR

"Di balik keterbatasan, lahir kecerdikan dan daya hidup yang kuat luar biasa. Saya sendiri melihat ungkapan ini bukan sebagai Jarak yan memisahkan, melainkan Jarak yang memberi ruang agar hubungan antara kekuasaan dan rakyatnya bisa tetap sehat," tandas Sri Sultan.

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta, Dian Lakshmi Pratiwi, SS. M.A. menyampaikan bahwa FKY sedang rebranding sebagai forum kebudayaan yang merayakan semua objek kebudayaan kepada seluruh stakeholder-nya, termasuk masyarakat.

Gunungkidul tidak sekadar menjadi “tuan rumah” bagi tema adat istiadat FKY 2025, melainkan juga menghadirkan ekosistem yang secara intrinsik mampu merespons, menyaring, dan mengolah setiap perjumpaan di persimpangan lalu lintas kebudayaan yang hilir mudik.

Baca Juga: Pemerintah Wacanakan 100 Ribu Kuota Magang Bergaji

Hal ini dikarenakan Gunungkidul dan “adat istiadat” adalah dua hal yang sulit dipisahkan, kaya akan adat istiadat dan tradisi yang beragam, praktik yang bekerja secara organik, tumbuh bersama sejarah, diwariskan antar-generasi, dan melekat dalam interaksi sosial sehari-hari.

FKY 2025 menyuguhkan berbagai program yang merepresentasikan tema FKY 2025, diantaranya: Kompetisi FKY (Panji Desa, Rajakaya, Jurnalisme Warga), Jelajah Budaya (Telusur Tutur, Lokakarya, dan Sandiswara).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X