ARTJOG 2026: Seni Itu Panjang, Generasi Baru Menyapa

“Kami menantang seniman untuk menghadirkan hal baru agar seni tidak stagnan dan memberi makna lain bagi peristiwa seni di Indonesia,” katanya.

Project Manager ARTJOG Gading Paksi memastikan program inklusif tetap hadir, seperti ARTJOG Kids, performa ARTJOG, Exhibition Tour, Meet the Artist, Curatorial Tour, Artcare Indonesia, Jogja Art Weeks, dan Love ARTJOG.

Ia juga mengumumkan Roby Dwi Antono sebagai Commissioned Artist ARTJOG 19.

Roby, seniman asal Semarang yang kini berkarya di Yogyakarta, dikenal dengan gaya surealisme pop, figuratif, dan hiperrealisme yang khas.

Baca Juga: Bimo/Arlya Melaju ke Perempat Final wondr by BNI Indonesia International Challenge 2025

Perspektif Akademik

Dalam sesi sosialisasi, dosen dan peneliti antropologi UI Dave Lumenta menyoroti hubungan seni dengan imajinasi sosial.

Ia menilai banyak seniman kini berupaya mengembalikan seni ke medan sosial kolektif, bukan sekadar memenuhi validasi institusional.

“Seni bisa menjadi penolakan kreatif atas imajinasi sosial lama dan melawan sistem edukasi yang masih hirarkis,” ujarnya.

Baca Juga: Perkembangan Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta: Pelaku ABH Sadarkan Diri, Polisi Pastikan Bukan Aksi Teror

Panggilan Terbuka untuk Seniman Muda

ARTJOG juga membuka kesempatan bagi seniman muda berusia 16–35 tahun melalui skema open call yang akan diseleksi tim kurator.

Program ARTJOG Kids turut memberi ruang bagi anak-anak usia 6–15 tahun untuk berpartisipasi.

Pendaftaran dibuka hingga 31 Januari 2026 melalui situs resmi www.artjog.id.

Dengan tema Ars Longa: Generatio, ARTJOG menandai babak baru perjalanan seni di Indonesia, menghadirkan ruang dialog lintas generasi sekaligus memperkuat posisi seni sebagai bagian dari imajinasi sosial masyarakat.**