Diskusi yang menghadirkan Drs. Dhanu Priyo Prabowo dan Adi Satiyoko, S.S., M.A., berlangsung cair, membuat 60 peserta aktif berdialog.
Momentum sewindu ini juga ditandai dengan peluncuran karya buku dari sejumlah penulis, di antaranya Mujiyana, Sumardisi (eSWe Sidi), Bambang Nugroho, Sunawi, Sri Wijayanti, dan Siti Dwi Sugiharti.
Peluncuran dilakukan bersama-sama, menegaskan semangat kolektif yang menjadi ciri khas komunitas ini.
Baca Juga: Longsor Cibeunying Cilacap: Satu Korban Lagi Ditemukan, 11 Masih Hilang
Dukungan Komunitas dan Pemerintah
Acara turut dihadiri perwakilan Dinas Kebudayaan Bantul dan DIY, serta komunitas sastra dari Sleman, Kulonprogo, Yogyakarta, hingga Radio Edukasi.
Kehadiran mereka menunjukkan bahwa sastra Jawa masih mendapat tempat penting dalam ekosistem budaya lokal.
Semangat Satu Windu
Perayaan sederhana ini menjadi bukti bahwa sastra Jawa tetap hidup, bukan sekadar nostalgia.
Baca Juga: Siswa SMPN 19 Tangsel Meninggal Diduga Akibat Perundungan, Kasus Jadi Sorotan Publik
Di tangan generasi muda, ia terus berkembang, sementara para sesepuh memastikan akar tradisi tetap kokoh.
“Dengan kegiatan ini, semoga PSJB Paramarta terus memberi manfaat dan kebersamaan bagi penulis sastra Jawa di Bantul,” tutup Bambang.**
Liputan: Teguh Priyono
Artikel Terkait
Gusti Putri Paku Alam Kenalkan Buku Batik Pakualaman: Antara Tradisi, Sastra dan Wastra
Pameran Nasional Peringatan 100 Tahun AA Navis: Visualisasi Sosok dan Karya Inspiratif Tokoh Sastra Indonesia
Festival Sastra Yogyakarta 2024 Usung Tema 'Siyaga' Dihelat di Taman Budaya Embung Giwangan: Malam Ini Jokpin Akan Tidur di Matamu
Ultah Pasbuja Kawi Merapi: Luncurkan Sekolah Sastra Sleman dan Antologi Cerkak Omah
Pameran Seni dan Malam Apresiasi Sastra UNSTRAT di Pendhapa Art Space: Ada Karya Jokpin Menjelma Jadi Seni Instalasi
Merayakan Warisan Sastra Fantasi Michael Ende di GoetheInstitut Jakarta, Pameran Masih Dibuka hingga 28 September 2025