Perupa Syahrizal Pahlevi Pamerkan Belasan Karya Seni Grafis 'Pelat dan Hasil' di Kumpeni Coffee & Art Space

Media cukil kayu menjadi pilihan utama dalam memproduksi poster-poster perjuangan dan selebaran propaganda.

Baca Juga: Ini Sederet Alasan Kementerian Keuangan Pecat Ayah Mario Dandy, Rafael Alun Trisambodo dari ASN Ditjen Pajak

Meskipun teknik cetak telah berkembang pesat, tetapi teknik cukil  masih digunakan dan digemari oleh sebagian seniman, sebab efek estetiknya memiliki ciri khas yang tak dapat dicapai melalui teknologi canggih.

Syahrizal Pahlevi menjelaskan, dengan teknik cukil bisa menghasilkan gambar maupun tulisan melalui proses pencetakan dengan menggunakan permukaan lembar kayu, linoleum, hardboard atau karet vinyl yang dipahat atau dicukil sebagai acuan cetak atau pelat.

Bagian yang bukan merupakan gambar atau tidak dicetak selanjutnya dicukil, sedangkan bagian gambar atau yang tidak dicukil akan tetap sejajar dengan permukaan pelat.

Baca Juga: 12 Jenazah Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Teridentifikasi, Ini Identitas 4 Jenazah yang Baru

Kemudian pelat tersebut dibubuhi cat atau pewarna, setelah itu pelat dicetak ke kertas dengan cara digosok, dengan bantuan sendok atau alat press.

Jika ingin menggunakan kombinasi beberapa warna, maka harus menggunakan acuan cetak atau pelat yang berbeda bagi setiap warna yang digunakan.

Adapun prinsip kerjanya secara garis besar, yaitu mendapatkan bagian positif (permukan yang timbul) dan negatif (permukaan yang cekung).

Baca Juga: Horoskop Shio Ular Jumat 10 Maret 2023 Menawarkan Kencan Romantis tapi Harus Mengambil Inisiatif di Tangan

Bagian negatif yang dihasilkan oleh cukilan tidak terkena warna, sebaliknya bagian positif yang tidak tercukil terkena warna.

Bagian yang timbul akan diberi tinta dengan menggunakan roller, kemudian dicetak ke permukaan bidang cetak.**

Liputan: Sulistyanto