Korea Selatan berkesempatan membacakan Buat Gadis Rasid yang ditulis pada tahun 1948. Dubes Thailand Prapan Disyatat membacakan Kita Guyah Lemah (22 Juli 1943).
Inggris membacakan Taman (Maret 1943). Dan Prajurit Jaga Malam karya Chairil Anwar yang ditulis pada tahun 1948 dibacakan oleh Dubes Venezuela Radames Jesus Gomez Azuaje.
Selain Australia, seluruh sajak Chairil Anwar dibacakan dalam bahasa masing-masing negara.
Tuti Artic yang ditulis pada tahun 1947 dibacakan oleh perwakilan dari Dewan Kesenian Jakarta.
Sebagai penutup, Asmara Abigail membawakan Sajak Doa yang diciptakan oleh Chairil Anwar sejak November 1943 dan diterbitkan pertama kali dalam majalah lama Pantja Raja pada November 1946.
Baca Juga: Lantaran Stadion Gelora Ratu Pamelingan Direnovasi, Madura United Pindah Hombase ke Kota Bangkalan
Selepas acara Hilmar Farid mengatakan dirinya merasa senang karena para pembaca yang merupakan perwakilan dari negara-negara sahabat sudah berusaha keras untuk menerjemahkan puisi-puisi Chairil Anwar.
“Sehingga, secara tak sadar, mereka sudah masuk dalam perjalanan menelusuri kebudayaan Indonesia secara aktif,” ucap Hilmar dalam keterangan tertulis, Kamis 27 Juli 2023.
Hilmar menambahkan pandangan negara-negara sahabat mengenai sastra Indonesia, sudah dipelajari secara lebih mendalam. Mereka sudah bisa lebih merasakan soal penggunaan kata.
“Bukan sebuah pekerjaan yang mudah untuk menerjemahkan dalam bahasa masing-masing. Karena pilihan rima tidak akan sama tetapi mereka berusaha sedemikian rupa mencari kata-kata yang pas sehingga maknanya tidak saja diterjemahkan dengan baik tetapi juga keindahan bunyinya dipertahankan,” papar Hilmar.
Chairil Anwar (1922-1949) adalah penyair dalam puisi Indonesia modern. Dengan puisinya, ia menjadikan bahasa Indonesia matang sebagai bahasa.
Karya-karya dan kontribusi yang telah dilakukan oleh Chairil Anwar semasa hidupnya patut dikenang dan diapresiasi sampai kapan pun.
Artikel Terkait
Pelukis Perempuan Kartika Affandi, Nunung WS, dan Dyan Anggraini Pameran Bersama Matahari 3 di Pojok Terakota
Menembus Batas, Pameran Seni Rupa Transboundary Alumni Desain Interior ISI Yogyakarta di Gallery Kopi Macan
Merajut Budaya Mataraman, Keraton Yogyakarta Suguhkan Dua Tari Klasik dalam Muhibah Budaya 2023 di Tulungagung
AMUK 1812 Dwi Nata Bebayaning Buwana, Festival Budaya Kampung Ngadinegaran dan Danunegaran Pahami Sejarah
Pasar Kangen Kembali Digelar di TBY Selama 10 Hari, Diikuti 85 Peserta Kuliner dan 85 Penjual Barang Lawasan