SENANGSENANG.ID - Kolaborai dua maestro seni rupa dua negara pecah di Yogyakarta, Kamis 7 Agustus 2025.
Mereka adalah Bunta Inoue, pelukis kontemporer Jepang yang dikenal sebagai Art Maniac, dan Nasirun, seniman maestro seni rupa Indonesia yang menyatukan tradisi Jawa dan ekspresi modern.
Pertemuan keduanya berlangsung di Nasirun Studio, perumahan Bayeman Permai Jalan Wates KM 3 Yogyakarta, Kamis 7 Agustus 2025 siang diiniasi Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, mantan Panglima TNI (2013-2015).
Baca Juga: Samsat DIY Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan, Plat AB Bebas Denda hingga Oktober 2025
Moeldoko mengungkapkan, interaksi kolaborasi melukis berdua perupa Nasirun dan Bunta Inoue dalam satu kanvas bertema 'Dunia dalam Damai' adalah sebuah upaya diplomasi seni budaya momentum peristiwa budaya Indonesia (Jawa) dan budaya Jepang.
Pertemuan bersejarah dua seniman perupa Nasirun dan Bunta Inoue ini sendiri merupakan tindak lanjut dari salah satu kegiatan Expo 2025 Osaka–Kansai, Jepang pekan lalu.
Mereka bertemu dengan pewaris generasi ke-19 dari keluarga Tokugawa yang berpengaruh dalam sejarah Jepang, hingga menjadi pembicara utama dalam diskusi yang bertema 'Peace, Human Security, and Dignity'.
"Sebagai aktor formal, saya sudah selesai. Namun sebagai prajurit, saya adalah prajurit yang tidak pernah mati: old soldier never die. Kini saya juga berkomitmen untuk memilih jalur budaya sebagai arena salah satu perjuangan untuk kemajuan bersama," papar Moeldoko.
Dikatakan Moeldoko, interaksi kolaborasi perupa Bunta dengan Nasirun ini, dapat menjadi menjadi pusat inspirasi dan spiritualitas kebudayaan Indonesia kontemporer.
Ini bukan sekadar temu sapa antarseniman, melainkan langkah lanjut dari visi diplomasi budaya dalam momentum forum Sakuranesia 'Friend-Ship' Japan–Indonesia Cultural Dialogue di Paviliun Indonesia, Expo Osaka 2025.
Yang menarik, dalam interaksi dan kolaborasi dua seniman Bunta dan Nasirun muncul keinginan pameran seni rupa bersama tahun 2026.
"Perupa Nasirun merencanakan pameran di Jepang. Demikian pula, Bunta pameran seni rupa di Indonesia," imbuh Moeldoko.