Ketua Komunitas Panggung Perwira, Fajar Budiaji, menegaskan bahwa pameran ini memberi inspirasi bagi warga untuk menggelar arsip pameran warga.
“Magic” itu tampak dalam inisiatif warga: cara baru mengelola sampah, kegiatan kampung ramah lingkungan, ruang kreatif bagi anak muda, hingga kolaborasi seni yang mengubah keresahan menjadi gagasan visual.
Baca Juga: Wapres Gibran Promosikan Program Makan Bergizi Gratis di KTT G20, Publik Soroti Masalah di Lapangan
Ajakan untuk Bertindak
“Panic to Magic” bukan sekadar pameran, melainkan ajakan untuk melihat lebih dekat, merasakan lebih dalam, dan terlibat lebih jauh dalam isu lingkungan.
Dari keresahan akibat penutupan TPA Piyungan hingga semangat warga Panggungharjo, pameran ini menunjukkan bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah kecil, keberanian, dan kepedulian bersama.**