Perkembangan Cuaca Ekstrem di Wilayah Kudus, Potensi Banjir Bandang di Wonosoco Masih Menjadi Ancaman

photo author
- Rabu, 29 November 2023 | 06:20 WIB
Tim BPBD Kabupaten Kudus bersama anggota Polres Kudus, serta TNI dan masyarakat membersihkan tumpukan lumpur paska terjadinya banjir bandang di Desa Wonosoco Kecamatan Undaan Kudus. (Foto: Humas Polres Kudus)
Tim BPBD Kabupaten Kudus bersama anggota Polres Kudus, serta TNI dan masyarakat membersihkan tumpukan lumpur paska terjadinya banjir bandang di Desa Wonosoco Kecamatan Undaan Kudus. (Foto: Humas Polres Kudus)

SENANGSENANG.ID - Perkembangan cuaca ekstrem dengan mulai datangnya hujan lebat di wilayah Kabupaten Kudus harus diwaspadai, terutama terkait ancaman bahaya petir, pohon tumbang, banjir, dan tanah longsor.

Bahkan, ancaman banjir beberapa hari ini mulai dirasakan masyarakat di Desa Wonosoco Kecamatan Undaan Kudus, dan kemungkinan bisa terjadi di daerah lain.

Bayangkan, hanya kurang dari sepekan banjir bandang setinggi satu meter melanda Desa Wonosoco Kudus.

Baca Juga: Masuki Musim Hujan, Pemprov Jateng Siagakan Tim Reaksi Cepat dan Obat-obatan

Meski tidak menelan korban jiwa, banjir bandang tersebut telah menimbulkan trauma dan kerugian harta benda cukup besar. 

"Terhitung mulai Jumat pekan kemarin, sampai sekarang sudah tiga kali terjadi banjir bandang. Puluhan rumah tergenang, dan banjir menyisakan lumpur pekat. Warga harus waspada," ujar Kepala Desa Wonosoco Undaan Kudus, Setiyo Budi, Rabu 29 November 2023.

Banjir bandang terakhir di Desa Wonosoco terjadi pada Selasa 28 November 2023, menyusul banjir bandang sebelumnya pada Jumat petang dan Sabtu siang 24-25 November 2023.

Baca Juga: Kompetisi Olimpiade dan Reportase Bahasa Inggris JETA Event 2023 Disambut Antusias Siswa SMP di Jepara

Menurut Setiyo, banjir bandang sering terjadi di desanya sejak tahun 2009, tidak hanya menimbulkan kerusakan dan merobohkan rumah, tapi juga menelan korban jiwa.

Hingga sekarang setidaknya sudah belasan kali terjadi banjir bandang, selain menerjang pemukiman juga fasiltas umum dan tempat wisata Sendang Dewot dan Sendang Gading.

Banjir bandang dipengaruhi kondisi hutan yang gundul di Pegunungan Kendeng dan tingginya curah hujan di kawasan tersebut.

Setiyo Budi mengatakan, banjir bandang terparah terjadi pada 21 Januari 2017, dua wisatawan terseret arus seorang di antaranya meninggal.

Baca Juga: Hari Pertama Kampanye, Pemprov Jateng Belum Terima Surat Cuti Kepala Daerah

Hantaman banjir bandang juga menghanyutnya sejumlah sepeda motor dan mobil, serta merusak bangunan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Thoriq

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X