Lana menegaskan Pemkot Yogyakarta sudah menerapkan sistem kewaspadaan dini dan respon (SKDR).
Di mana penyakit-penyakit yang potensial wabah dilaporkan melalui laporan mingguan oleh seluruh puskesmas dan rumah sakit.
“Pemantauan selama minggu ke-47 atau 48 sampai minggu lalu tidak ditemukan peningkatan kasus pneumonia secara signifikan. Artinya relatif masih terkendali untuk di Kota Yogyakarta,” tambah Lana.
Baca Juga: Warga Mangkuyudan Panen Satu Ton Biopori Jumbo Pupuk Organik, Pj Walikota: Jadi Produk Jualan Warga
Dia menyebut berdasarkan laporan data di SKDR sejak minggu pertama awal Januari sampai minggu ke-47 tahun 2023 dari RSUD Yogya ada 156 kasus pneumonia.
Sedangkan di puskesmas yang paling banyak di Puskesmas Kotagede I ada 119 kasus pneumonia. Lalu diikuti Puskesmas Mergangsan 95 kasus, dan Ngampilan 90 kasus.
Jumlah kasus itu masih relatif sama dengan periode tahun lalu, sehingga masih stabil.
“Kebanyakan pneumonia di Yogya masih kategori sedang sehingga tidak memerlukan rawat inap. Mayoritas dapat diobati dengan rawat jalan. Obat-obatan untuk Ispa secara umum di rumah sakit dan puskesmas sudah tersedia,” tuturnya.
Dia menjelaskan gejala awal pneumonia adalah muncul ingus, batuk, demam dan nyeri menelan.
Adapun ciri khas pneumonia adalah sesak napas atau napas pendek karena sudah menyerang ke jaringan paru-paru.
Baca Juga: Soal Pengungsi Rohingya, Mahfud Md: Pemerintah Sedang Mencari Jalan Keluar
Selain itu ada penarikan dinding dada untuk bernapas lebih banyak. Pencegahannya dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta menggunakan masker karena pneumonia menyebar melalui droplet.
“Yang penting pada anak-anak bayi mendapatkan imunisasi. Salah satunya imunisasi PCV itu untuk mencegah pneumonia pada bayi."
Artikel Terkait
Pemkot Yogya Dukung Penuh Penggalangan Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina, Dana Terkumpul Capai Rp350 Juta
Jelang Nataru Dishub Kota Yogya Gencarkan Operasi Tertib Lalu Lintas Angkutan Barang dan Penumpang
Tahun 2024 Pemkot Yogya Terima Dana Transfer Daerah Sebesar Rp967 Miliar
Wujudkan Pembangunan Kota Yogya Berbasis Pengurangan Risiko Bencana, Salah Satunya Melalui Kolaborasi Multipihak
Pemkot Yogya Raih Penghargaan Implementasi Reformasi Birokrasi Tematik Terbaik 2023 dari Kementerian PAN RB
Pemkot Yogya Imbau Perusahaan Laksanakan UMK Tahun 2024 Sebesar Rp2.492.997