SENANGSENANG.ID - Kementerian Kesehatan kembali menyelenggarakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio dalam dua tahap di 33 provinsi.
Upaya itu dilakukan sebagai respons atas temuan kasus polio di beberapa daerah di Indonesia.
Pada 9 Maret 2024, satu kasus lumpuh layuh akut (LGA) pada anak laki-laki berusia 6 tahun di Kabupaten Nduga terkonfirmasi positif polio tipe II melalui pemeriksaan laboratorium. Onset kelumpuhan terjadi pada 20 Februari 2024.
Baca Juga: 20 Tahun HiLo Sambut Hari Susu Sedunia, Tumbuh Kuat bersama di Tiap Tahapan Usia
Pada 6 April 2024, satu kasus polio tipe II lainnya ditemukan di Kabupaten Sidoarjo.
Kasus ini melibatkan anak perempuan berusia 11 tahun dengan onset kelumpuhan pada 25 Februari 2024 dan hasil pemeriksaan laboratorium positif polio tipe II.
Pada 25 April 2024, satu kasus LGA pada anak perempuan berusia 11 tahun di Kabupaten Asmat, Papua Selatan, juga terkonfirmasi positif polio tipe II melalui pemeriksaan laboratorium. Onset kelumpuhan pada kasus ini terjadi pada 25 Februari 2024.
Temuan kasus polio juga terdeteksi di Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Kasus ini melibatkan anak laki-laki berusia 9 tahun dengan onset kelumpuhan pada 20 Desember 2023.
Pemeriksaan spesimen tinja pada anak-anak sehat disekitar kasus (bukan kontak) menunjukkan delapan anak positif polio tipe II. Hal ini menunjukkan adanya transmisi virus polio di Kabupaten Mimika.
Untuk memutus rantai penularan polio dan melindungi anak-anak Indonesia, PIN Polio akan dilaksanakan dalam dua tahap.
Tahap pertama akan menyasar 6 provinsi, yaitu Papua, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.
Selanjutnya, PIN tahap kedua akan dilaksanakan di 27 provinsi lainnya, yaitu Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Banten, DIY (kecuali Kabupaten Sleman), Bali, Nusa Tenggara Timur.
Kemudian Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Maluku, dan Maluku Utara.
Artikel Terkait
Angka Stunting di Indonesia Masih Tinggi, Kemenkes: Pentingnya Pemberian Protein Hewani kepada Anak
WHO Resmi Cabut Status PHEIC, Kemenkes Siapkan Transisi Akhir Kedaruratan Covid-19
Status Darurat Resmi Dicabut, Libatkan Tim Ahli Kemenkes Rumuskan Vaksinasi dan Perawatan Pasien Covid 19
Kasus Covid-19 di Indonesia Melonjak Lagi, Kemenkes: Masih Relatif Aman tapi Wajib Diwaspadai
Ulat Berbulu Pembunuh Manusia Hoaks! Begini Penjelasan Kemenkes
Kemenkes: Laju Kasus Dengue di Indonesia Meningkat 2 Kali Lipat di Maret 2024