“Jadi mitigasi bencana merupakan layanan publik yang dipastikan optimal,” tambah Hasan.
Kekhawatiran anggaran bisa mempengaruhi penyaluran informasi dari BMKG
Dengan dana perawatan untuk alat milik BMKG yang berkurang sampai 71 persen itu, dikhawatirkan akan memberi pengaruh pada akses informasi.
Misalnya observasi dan kemampuan mendeteksi cuaca, iklim, kualitas udara, gempa bumi, dan tsunami akan menurun.
Baca Juga: Jadi Penyebab Meninggalnya Kang Gobang, Kenali Gejala dan Penyebab Angin Duduk yang Kerap Diabaikan
Setidaknya ada sekitar 600 alat sensor yang memantau gempa bumi dan tsunami di seluruh Indonesia.
Alat yang dimiliki oleh BMKG itu sebagian besar sudah melampaui batas kelayakan, jadi memerlukan perawatan lebih.
Untuk kecepatan informasi peringatan dini juga akan terganggu, seperti yang diungkapkan oleh Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama BMKG, Muslihhuddin pada Senin 10 Februari 2025.
Dalam keterangannya, akan ada jarak yang cukup signifikan dalam waktu menyebarkan informasi peringatan dini tersebut.
“Ketepatan akurasi informasi cuaca, iklim, gempabumi dan tsunami menurun dari 90 persen menjadi 60 persen,” kata Muslihhuddin.
“Kecepatan informasi peringatan dini tsunami dari 3 menit turun menjadi 5 menit atau lebih dan jangkauan penyebarluasan informasi gempa bumi dan tsunami menurun 70 persen,” imbuhnya.
Baca Juga: Kelompok Teater asal Inggris, The Paper Birds Pentaskan 'Feel Me' Dua Malam di Jagongan Wagen PSBK
BMKG mengajukan dispensasi atas pemotongan anggaran
Artikel Terkait
Menkeu Sri Mulyani: THR PNS akan Dicairkan H-10 atau 4 April 2023
Menkeu Sri Mulyani: Indonesia Optimistis Capai Pertumbuhan Ekonomi di Level 5 Persen pada 2024
Beri Semangat Nasabah PNM, Menkeu Sri Mulyani: Terus Berdaya melalui Literasi dan Inklusi Keuangan
Menkeu Terbitkan Aturan Terkait Penerapan PPN 12 Persen, Ini Rinciannya
4 Fakta Terkini Kasus Penipuan Video DeepFake Pakai Nama Presiden hingga Menkeu RI, Salah Satunya Keruk Rp30 Juta dalam 4 Bulan
Menyoal Program MBG yang Dilaksanakan Setiap Hari, Menkeu Sri Mulyani: Seperti Pesta Pernikahan Setiap Hari