Mereka percaya bahwa setiap individu berhak untuk menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing.
Baca Juga: Polemik Fatwa Haram Sound Horeg, MUI Pusat Soroti Dampak Kesehatan hingga Perekonomian
Dalam konteks ini, Pemuda Katolik Sleman menyerukan kepada semua pihak untuk menghormati perbedaan dan menciptakan lingkungan yang harmonis.
Pembubaran ibadah di Kota Padang seharusnya menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih menghargai hak asasi manusia, termasuk hak untuk beribadah.
Lebih jauh, Pemuda Katolik Sleman mengajak semua elemen masyarakat untuk bersatu dalam menegakkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.
"Hanya dengan cara ini, kita dapat menciptakan masyarakat yang damai dan sejahtera, di mana setiap orang dapat hidup berdampingan dengan harmonis, terlepas dari perbedaan agama dan keyakinan. Tindakan pembubaran ibadah harus dihentikan, dan pelaku yang terlibat harus diadili sesuai dengan hukum yang berlaku," ujar Petrus Eko.
Dalam menghadapi tantangan ini, Pemuda Katolik Sleman juga menyerukan kepada pemerintah untuk lebih proaktif dalam melindungi hak-hak beragama warganya.
Pemerintah harus memastikan bahwa setiap individu dapat menjalankan ibadahnya dengan aman dan nyaman.
Baca Juga: DJ Panda Akui Sebar Foto USG Anak Erika Carlina karena Terbakar Api Cemburu
Dengan demikian, kita dapat membangun masyarakat yang inklusif, di mana setiap orang merasa dihargai dan diakui hak-haknya.
Pemuda Katolik Sleman berharap agar semua elemen masyarakat dapat bersatu dalam menegakkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan, sehingga setiap orang dapat hidup berdampingan dengan harmonis, terlepas dari perbedaan agama dan keyakinan.**
Artikel Terkait
Kecam Segala Aksi Intoleransi! BEM Nusantara DIY Rapatkan Barisan, Solid Jaga Kamtibmas dan Keutuhan NKRI
DIY Junjung Tinggi Toleransi! Mayoritas Tidak Boleh Menekan Minoritas, Bhinneka Tungga Ika Jadi Perekat
Gelorakan Semangat Keberagam dan Toleransi, Mahasiswa DKV ISI Surakarta Dampingi Warga Banjarsari Gelar Aksi Mural
Gusdurian Jogja Susur Banguntapan, Kunjungi Rumah Ibadah Rawat Kebhinnekaan dan Toleransi
Meriahnya Kumpul Bareng Anak Bangsa, Lomba Mewarnai Persatuan dan Toleransi Piala GKR Hemas di Ramayana Ballet Purawisata
Toleransi Beragama Harus Jadi Fondasi Kehidupan yang Harmonis dan Ekologis