Curhatan Tak Biasa Rocky Gerung: Mengaku Usul Diam-Diam Mahfud Jadi Presiden hingga Kritik Qodari di KSP

photo author
- Rabu, 24 September 2025 | 19:11 WIB
Pengamat politik, Rocky Gerung mengaku pernah memberikan usulan rahasia eks Menko Polhukam, Mahfud MD jadi calon Presiden RI. (Dok. PKS)
Pengamat politik, Rocky Gerung mengaku pernah memberikan usulan rahasia eks Menko Polhukam, Mahfud MD jadi calon Presiden RI. (Dok. PKS)

"Lapisan kedua adalah intelektualitas. Mahfud MD pasti lulus,” imbuhnya.

Mahfud menanggapi pengakuan itu dengan senyum. Ia sempat mengira Rocky hanya bergurau.

Kendati demikian, baginya cerita tersebut memperlihatkan sahabatnya itu memandang politik dengan perspektif idealisme, meski berbeda dari realitas politik praktis.

Baca Juga: Cerita Sukses Pemilik Roti 'BestDough Bakery' Malang: 2 Tahun Tekor, Lalu Melejit hingga 750 Persen

Kritik Terhadap Qodari di KSP

Di sisi lain, terdapat kritik Rocky terhadap penunjukan Qodari menjadi KSP. Kritikus itu lalu memperlihatkan keresahannya pada arah pemerintahan setelah kebijakan Reshuffle Kabinet Merah Putih pada awal September 2025.

Rocky menilai, keputusan pengangkatan Qodari menggantikan Hasan Nasbi justru mencederai semangat demokrasi, seraya menyebut Qodari yang dikenal sebagai pengusul wacana tiga periode Jokowi, disebutnya membawa beban sejarah anti-demokrasi.

Baca Juga: Wanginya Nggak Ilang-Ilang! Meski Lebih Mahal, Parfum EDP Cocok Digunakan Berkegiatan Seharian

“Qodari itu orang kedua lho, di Amerika itu kepala staf presiden orang kedua. Sekarang pertanyaannya, kenapa seorang yang anti-demokrasi, memanipulasi konstitusi dengan tiga periode berdasarkan survei semata-mata, diangkat jadi KSP,” sindir Rocky.

Persahabatan dan Kritik sebagai Cermin Demokrasi

Meski keras dalam kritik, Rocky tetap menunjukkan sisi personal yang hangat dalam persahabatannya dengan Mahfud.

Baca Juga: Festival Golo Koe 2025, Daya Tarik Wisata Inklusif di Mainland Labuan Bajo yang Jadi Karisma Event Nusantara

Pada saat bersamaan, sikap kritisnya terhadap pemerintah menggambarkan konsistensi seorang intelektual yang tidak segan menentang kebijakan ketika dianggap melenceng dari prinsip demokrasi.

Hingga kini, dan di tengah hiruk-pikuk politik nasional yang sering kali menyisakan kontroversi, kisah persahabatan Rocky dan Mahfud memberi warna lain.

Keduanya menunjukkan perbedaan pandangan di ruang publik tak selalu berakhir dengan permusuhan. Justru di balik panggung, mereka saling menghormati dan saling mengapresiasi.**

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X