Koordinator aksi, Riki Ramdan Fadila menjelaskan gerakan ini muncul dari rasa solidaritas dan keresahan para santri terhadap pandangan yang dinilai merugikan dunia pesantren.
Baca Juga: Podcast Kopi Pait Tayang Perdana di Pensa TV, Begini Komentar Bupati Sleman
Riki menilai, pernyataan Atalia telah membentuk opini negatif yang berpotensi merusak citra lembaga keagamaan.
“Aksi hari ini adalah bentuk solidaritas terhadap Ponpes Al Khoziny yang sedang dipertaruhkan legalitasnya oleh negara," ucap Riki kepada wartawan dalam kesempatan yang sama.
"Pernyataan yang muncul dari legislatif telah membentuk opini seolah-olah terjadi pelanggaran berat di tubuh pesantren tersebut,” tambahnya.
Riki menegaskan, dugaan pelanggaran di Ponpes Al Khoziny tidak seharusnya digeneralisasi hingga mencoreng nama pesantren lain di Indonesia.
Menurutnya, ada ketimpangan dalam sorotan publik terhadap kasus ini.
“Kalau bicara soal pelanggaran berat, apa kabar dengan tragedi Kanjuruhan? Apa kabar pelanggaran HAM yang belum terselesaikan? Hal-hal besar itu seringkali tak ditindak tegas, tapi mengapa pesantren justru yang menjadi sasaran?” katanya.
Pernyataan Atalia yang Dinilai Sensitif
Sebelumnya diketahui, Atalia Praratya pernah menyebut soal pentingnya akuntabilitas penggunaan dana negara, terkhusus dalam usulan penggunaan APBN untuk membangun ulang Ponpes Al Khoziny yang ambruk pada akhir September 2025 lalu.
Saat itu, Atalia menjelaskan penggunaan APBN harus dikaji secara hati-hati agar kebijakan publik tetap adil dan transparan.
Baca Juga: Paroki Santo Yohanes Paulus II Brayut Juarai Turnamen Futsal Pembuka Specta OMK Santo Petrus Warak
“Usulan penggunaan APBN ini harus dikaji ulang dengan sangat serius, sambil memastikan proses hukum berjalan dan kebijakan ke depan lebih adil, lebih transparan, dan tidak menimbulkan kecemburuan sosial,” kata Atalia dalam pernyataan resminya, pada Jumat, 10 Oktober 2025.
Artikel Terkait
Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny Terus Berlanjut, Total 49 Jenazah Ditemukan
Kemungkinan Ada Tindak Pidana Terkait Ambruknya Ponpes Al Khoziny, Begini Kata Polda Jatim
9 Hari Evakuasi Ponpes Al Khoziny: Basarnas Resmi Tutup Pencarian, Korban Meninggal Dunia 67 Orang
Insiden Ambruknya Ponpes Al Khoziny Buka Fakta soal Izin Bangunan Pesantren di Indonesia
Meski Pihak Ponpes Al Khoziny Minta Maaf, Kepolisian Tetap akan Proses Hukum
Telisik Wacana Permak Ulang Al Khoziny Pakai APBN: Rawan Risiko Saling Cemburu antar Ponpes