106 Dapur MBG Ditutup Imbas 10 Ribu Anak Keracunan, Saatnya Orang Tua Siapkan Makanan untuk Anaknya di Sekolah?

photo author
- Selasa, 21 Oktober 2025 | 15:48 WIB
Menyoroti penutupan dapur MBG imbas kasus keracunan massal di berbagai daerah Tanah Air.  (Dok. BGN)
Menyoroti penutupan dapur MBG imbas kasus keracunan massal di berbagai daerah Tanah Air.  (Dok. BGN)

SENANGSENANG.ID - Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah kini tengah menuai sorotan tajam setelah dibayangi berbagai kasus keracunan massal.

Program yang sejatinya dianggap sebagai solusi pemenuhan gizi anak di sekolah, kini justru membuat para orang tua was-was terhadap sajian menu yang dibagian dari dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Di sisi lain, kasus keracunan massal yang terjadi di sejumlah daerah membuat kepercayaan publik menurun.

Baca Juga: PON Bela Diri Kudus 2025: Jateng Dominasi Sambo, DIY Bidik Emas dari Shorinji Kempo, Perebutan Medali Silat Dimulai

Terkini, pemerintah pun mengambil langkah tegas dengan menutup 106 dapur penyedia makanan MBG yang dinilai tidak memenuhi standar operasional.

Kebijakan ini dinilai sebagai bentuk tanggung jawab negara terhadap keselamatan jutaan anak penerima program MBG.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana mengakui, pihaknya menutup puluhan dapur karena ditemukan pelanggaran yang berpotensi membahayakan keselamatan masyarakat.

Baca Juga: 26 Perupa Ikuti Pameran 'Urip iku Urup' di Shaktikerta Fine Art Space Sragen

“Sekarang itu ada 106 yang dihentikan operasionalnya, baru 12 yang kami rilis,” ungkap Dadan kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin 20 Oktober 2025.

Dadan menyebut, kini BGN bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk memperbarui data keracunan MBG secara real time.

Kepala BGN memastikan, data tersebut dapat diakses publik melalui laman resmi BGN sebagai bentuk transparansi, bersamaan dengan rampungnya Peraturan Presiden tentang Tata Kelola MBG dan akan segera diterbitkan.

Baca Juga: Final Olimpiade Jaringan MikroTik 2025 Digelar di Yogyakarta, 15 SMK Berebut Juara

“Kita usahakan 82,9 juta penerima bisa tercapai hingga akhir tahun 2025. Selambat-lambatnya Februari 2026,” imbuh Dadan.

Berkaca dari hal tersebut, apakah kini saatnya orang tua terlibat langsung dalam penyediaan makanan untuk anak-anak di sekolah, sebagaimana praktik di sejumlah negara maju? Berikut ulasannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X