SENANGSENANG.ID — Mantan Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menyoroti program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini digagas pemerintah.
Menurutnya, program tersebut memiliki kemiripan dengan Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) yang pernah dijalankan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.
“Sekarang ada program makan bergizi gratis, tapi di awal 90-an Pemerintah Orde Baru sudah punya program PMTAS,” ujar Hasan dalam tayangan di kanal YouTube pribadinya, Jumat 31 Oktober 2025.
Kenangan Masa SD: Bubur Kacang Hijau dan Telur Rebus
Hasan mengenang masa kecilnya sebagai salah satu penerima manfaat PMTAS saat duduk di bangku sekolah dasar.
Ia menyebut makanan yang diberikan kala itu sederhana namun bergizi.
“Waktu SD saya dapat itu, kadang-kadang dikasih bubur kacang hijau, telur rebus,” tuturnya.
Baca Juga: Bintang Muda Lokananta Volume 2 Kembali Digelar, Dorong Talenta Musik Muda Indonesia
Ia menjelaskan bahwa pada pertengahan 1990-an, program PMTAS telah menjangkau sekitar enam juta anak sekolah di berbagai daerah di Indonesia.
Terhenti Akibat Krisis dan Pergantian Pemerintahan
Menurut Hasan, program PMTAS mulai terhenti setelah Indonesia dilanda krisis ekonomi pada 1997–1998, yang kemudian diikuti dengan transisi kekuasaan dari Orde Baru ke era reformasi.
Baca Juga: Benarkah Plat Motor Cash dan Kredit Berbeda? Ini Penjelasan Lengkapnya
“Program ini berjalan bertahap, tapi mulai terhenti karena krisis ekonomi dan pergantian kekuasaan,” katanya.
Artikel Terkait
Kritik Pedas Pengamat Ekonomi Soal Menteri RI Sebut MBG Lebih Penting Ketimbang Lapangan Kerja
DPR Buka Suara Terkait Viralnya Menu MBG Bahan Mentah, Sebut Mirip Program Bagi Sembako hingga Pengalihan Tanggung Jawab
Jalan Terjal MBG di Persimpangan antara Cita-Cita Perbaikan Gizi dengan Realitas Krisis Keamanan Menu Makanan
Menunggu Finalisasi Regulasi MBG, Langkah Pemerintah Jaga Keberlanjutan Program Prioritas
Menelaah Langkah KPK Kaji Program MBG: 3 Fokus Utama untuk Pembenahan Sistemik
BGN Kembalikan Rp70 Triliun Anggaran Tak Terserap MBG, Menkeu Purbaya Ungkap Tetap Awasi Dana Lain